Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto
BEIJING. Utang korporasi China meningkat semakin tinggi. Gubernur People's Bank of China, bank sentral China, Zhou Xiaochuan mengatakan, China perlu menerbitkan regulasi untuk menjaga rasio leverage yang berlebihan terhadap mata uang asing.
"Pinjaman korporasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sudah terlalu tinggi," ungkap Zhou seperti dikutip Bloomberg kemarin (20/3). Utang swasta negeri tembok raksasa saat ini menyentuh 160% dari PDB China.
Menurut Angel Gurria, Sekretaris Jenderal Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), sejumlah utang swasta China yang memiliki leverage tinggi ada di sektor semen, baja, batubara, dan kaca.
Salah satu upaya untuk menekan leverage, Zhou bilang, dengan memperkuat pasar modal China. Cara ini dinilai efektif untuk membantu pembiayaan emiten.
Meski begitu, Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli memastikan tidak ada risiko sistemik pada utang korporasi. "Pemerintah telah menyiapkan antisipasi terhadap kemungkinan gejolak pasar saham, mata uang, obligasi, dan properti," ujar Zhang.