Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah menunjuk Jerome Powell sebagai Gubernur The Federal Reserve di periode mendatang. Di tangan Powell kelak, naik turunnya suku bunga The Fed akan ditentukan.
Kebijakan bunga The Fed ke depan juga akan berpengaruh ke pembayaran utang perusahaan-perusahaan milik Trump. Maklum, Trump memiliki utang cukup besar.
Dalam catatan Bloomberg, perusahaan milik Trump memiliki utang Deutsche Bank AG sekitar US$ 340 juta dengan suku bunga mengambang alias floating. Nah, besar kecilnya pembayaran bunga utang perusahaan milik Trump itu akan tergantung pada kebijakan Powell di masa depan.
Utang perusahaan Trump tersebut terikat dengan suku bunga primer dan juga tingkat suku bunga antarbank London (Libor). Misal, utang Trump International Hotel Washington dari Deutsche Bank senilai US$ 170 juta. Utang dengan jatuh tempo 2024 ini memakai patokan bunga Libor plus 2%.
Perusahaan lain, Trump National Doral memiliki utang sebanyak US$ 125 juta berbunga Libor plus 1,75% dengan jatuh tempo pada 2023 mendatang. Serta Trump International Hotel Chicago berutang ke Deutsche Bank sebesar US$ 45 juta dengan bunga Libor plus 2%. Utang ini akan jatuh waktu pada tahun 2024.
Biaya pinjaman perusahaan-perusahaan milik Trump itu berfluktuasi dengan tingkat suku bunga The Fed yang ditetapkan Bank Sentral AS. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan membuat biaya pinjaman Trump menjadi lebih mahal.
Kalau perusahaan Trump itu membayar bunga berdasarkan tingkat bunga saat ini sebesar 4,25%, beban bunganya saja mencapai US$ 16,7 juta per tahun. Nah, andai suku bunga naik 25 basis poin atau 0,25% akan menambah biaya pinjaman sebesar US$ 850.000 per tahun.