kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Vaksin Covid-19 Pfizer diduga memicu penyakit kelainan darah langka


Minggu, 27 Juni 2021 / 04:30 WIB
Vaksin Covid-19 Pfizer diduga memicu penyakit kelainan darah langka


Sumber: Jerusalem Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Para ahli medis di Israel baru-baru ini menemukan hubungan antara vaksin Covid-19 sebuah kelainan darah langka yang menghambat pasokan oksigen ke organ-organ vital.

Dilansir dari Jerusalem Post, peneliti Israel pada hari Senin (21/6) menemukan bahwa vaksin virus corona Pfizer berkaitan dengan peningkatan risiko thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP), kelainan darah yang langka.

Pada dasarnya, TTP adalah penyakit autoimun yang menyebabkan terbentuknya bekuan darah di berbagai organ tubuh.

Menurut Institut Kesehatan Nasional Israel, gumpalan darah yang muncul tersebut bisa menghalangi aliran darah yang kaya oksigen ke organ-organ utama seperti otak, ginjal, dan jantung. Terhambatnya pasokan oksigen ini akan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius.

Para peneliti dari Institute of Hematology di Shamir Medical Center mengatakan mereka semakin waspada terhadap kasus tersebut setelah empat kasus terdeteksi dalam satu bulan, berbanding dengan dua atau tiga kasus per tahun sebelumnya.

Tim medis yang meneliti kasus ini menemukan adanya hubungan kronologis antara vaksinasi pasien dan timbulnya gejala penyakit. 

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca efektif melawan varian Covid-19 Delta dan Kappa dari India

Tim yang dipimpin oleh Dr. Maya Koren-Michowitz, kepala Laboratorium Hematologi dan Translasi Hemato-Onkologi, merekomendasikan agar orang yang memiliki TTP hanya mendapatkan vaksinasi dengan izin khusus dari dokter.

Setelah mereka melakukan vaksinasi, mereka diwajibkan untuk mendapatkan evaluasi klinis lanjutan.

"Dokter dan pasien perlu waspada terhadap gejala klinis, termasuk kelelahan, gangguan saraf, pendarahan, dan nyeri dada," ungkap tim peneliti dalam pernyataan resminya.

Mereka juga meminta orang yang menerima vaksin untuk waspada dan segera mencari bantuan medis jika gejala muncul. Saat ini tingkat kelangsungan hidup pasien TTP naik dari 10% di masa lalu menjadi 80%.

Meskipun demikian, otoritas kesehatan Israel berharap semua orang untuk tidak terlalu khawatir dalam menerima vaksin karena manfaatnya jauh lebih besar dan mendorong siapa saja yang belum menerima vaksin untuk segera menerimanya.

Selanjutnya: Warga Israel sudah bebas dari masker, baik di dalam dan luar ruangan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×