Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pihak berwenang di Vietnam telah mendeteksi varian virus corona baru yang merupakan kombinasi dari varian COVID-19 India dan Inggris serta menyebar dengan cepat melalui udara, kata menteri kesehatan pada hari Sabtu.
Setelah berhasil menahan virus sepanjang tahun lalu, Vietnam bergulat dengan lonjakan infeksi sejak akhir April yang menyumbang lebih dari setengah dari total 6.713 kasus yang terdaftar. Sejauh ini, telah terjadi 47 kematian.
"Vietnam telah menemukan varian COVID-19 baru yang menggabungkan karakteristik dari dua varian yang ada yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris," kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long dalam sebuah pernyataan.
Varian baru sangat berbahaya, tambahnya.
Baca Juga: Memanas lagi, Filipina protes kehadiran kapal milisi China di Laut China Selatan
Negara Asia Tenggara tersebut sebelumnya telah mendeteksi tujuh varian virus: B.1.222, B.1.619, D614G, B.1.1.7 - dikenal sebagai varian Inggris, B.1.351, A.23.1 dan B.1.617.2 - the "Indian varian".
Surat kabar online VnExpress mengatakan Long menggambarkan varian baru itu sebagai hibrida dari varian India dan Inggris.
"Yang baru adalah varian India dengan mutasi yang aslinya milik varian Inggris," kata Long, menambahkan bahwa pihak berwenang akan segera mengumumkan nama dan karakteristik rinci dari varian yang baru ditemukan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi empat varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian global. Ini termasuk varian yang muncul pertama kali di India, di Inggris, di Afrika Selatan, dan di Brasil.
Pejabat di WHO tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai varian baru yang diidentifikasi di Vietnam.
Kultur laboratorium dari varian baru, yang jauh lebih dapat ditularkan daripada jenis yang diketahui sebelumnya, mengungkapkan bahwa virus mereplikasi dirinya sendiri dengan sangat cepat, kata Long.
Dia mengatakan itu bisa menjelaskan mengapa begitu banyak kasus baru muncul di berbagai bagian negara dalam waktu singkat.