CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Virus corona: China akan bangun rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur dalam sepekan


Jumat, 24 Januari 2020 / 14:11 WIB
Virus corona: China akan bangun rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur dalam sepekan
ILUSTRASI. Wabah virus corona semakin menyebar di China. China Daily via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Media pemerintah China memberitakan, kota Wuhan di China dengan cepat membangun rumah sakit baru dengan 1.000 tempat tidur untuk merawat para korban virus corona baru,mulai awal pekan depan.

Melansir Reuters, virus itu telah menewaskan 25 orang di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang. Sebagian besar kasus berada di pusat kota Wuhan di China, tempat virus tersebut diyakini berasal akhir tahun lalu.

Harian resmi Changjiang, pada Jumat, melaporkan, rumah sakit baru itu sedang dibangun di sekitar kompleks liburan yang semula diperuntukkan bagi pekerja lokal, terletak di taman tepi danau di pinggiran kota. Bangunan itu nantinya akan memiliki 1.000 tempat tidur.

Mesin-mesin bangunan, termasuk 35 truk penggali dan 10 buldoser, tiba di lokasi pada Kamis malam, dengan tujuan untuk menyiapkan fasilitas baru pada Senin, surat kabar itu menambahkan.

Baca Juga: Disney Shanghai akan ditutup mulai besok untuk menahan penyebaran virus corona

"Pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada," kata laporan itu. "Karena itu akan menjadi bangunan prefabrikasi, tidak hanya akan dibangun dengan cepat tetapi juga tidak akan memakan biaya banyak."

Rumah sakit ini bertujuan untuk meniru pengalaman Beijing pada tahun 2003, ketika kota itu berjuang melawan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Sebanyak 774 orang meninggal dalam epidemi SARS, yang mencapai hampir 30 negara.

Baca Juga: Wabah virus corona, Kemenhub larang maskapai nasional terbang ke Wuhan

Pada saat itu, Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di pinggiran utara hanya dalam waktu seminggu. Dalam waktu dua bulan, rumah sakit itu merawat satu per tujuh dari semua pasien SARS di negara itu, kata Harian Changjiang.

"Itu menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran," tambah koran itu.

Rumah sakit Beijing, dibangun oleh 7.000 pekerja, pada awalnya dirancang hanya untuk membawa orang yang dalam pemulihan dari SARS untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit lain.

Baca Juga: Ini kronologi pasien suspect virus corona hingga dirawat di RSPI Sulianti Saroso

Namun pada akhirnya, rumah sakit itu telah mengobati hampir 700 pasien SARS.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×