Volkswagen siap buyback 500.000 mobil dari AS

Sumber: Reuters | Editor: Dupla Kartini

SAN FRANSISCO. Volkswagen AG dikabarkan sudah sepakat dengan pejabat Amerika Serikat (AS) untuk membeli kembali alias buyback hampir 500.000 mobil diesel besutan VW yang beredar di AS. Dua sumber yang enggan diidentifikasi menyebut, hal itu dilakukan demi menghindari jeratan aturan emisi di Negeri Paman Sam.

"Produsen mobil Jerman diperkirakan akan menyampaikan kepada Hakim federal di San Francisco pada Kamis (21/4) bahwa mereka telah setuju membeli kembali 500.000 kendaraan diesel 2.0-liter yang tingkat emisinya melebihi jumlah yang diizinkan secara hukum, ujar sumber tersebut seperti dikutip Reuters, Rabu (20/4).

Mobil yang akan dibeli kembali termasuk versi sedan Jetta, Golf compact dan Audi A3 yang dijual sejak 2009. Penawaran buyback tidak berlaku untuk mesin yang lebih besar.

Namun, Juru bicara VW, Environmental Protection Agency (EPA) dan Departemen Kehakiman menolak berkomentar.

Seperti diketahui, pada September 2015, VW mengaku memanipulasi tes emisi untuk 11 juta kendaraan yang diperdagangkan di seluruh dunia sejak tahun 2009 silam. Skandal tersebut telah merusak citra produsen mobil asal Jerman ini.

Sebagai bagian dari penyelesaian dengan otoritas AS dan EPA, Volkswagen sudah menyetujui dana kompensasi bagi pemilik kendaraan. "Dana kompensasi diperkirakan lebih dari US$ 1 miliar, tetapi belum pasti berapa besar yang mungkin diterima setiap pemilik kendaraan," kata sumber tersebut.

Volkswagen juga menawarkan untuk memperbaiki emisi kendaraan diesel jika usulan tersebut disetujui regulator AS. Namun, hingga kini belum pasti apakah VW diizinkan untuk menjual kembali kendaraan yang telah mereka buyback dan perbaiki. Sebab, beberapa poin penyelesaian masih dipersiapkan.

Hakim Distrik AS Charles Breyer pada Maret lalu memberi tenggat waktu hingga Kamis (21/4) bagi VW untuk mengumumkan proposal konkret penyelesaian skandal emisi kendaraan tersebut. "Usulan mungkin termasuk rencana membeli kembali kendaraan atau melakukan perbaikan yang memungkinkan mobil untuk tetap digunakan di AS," ujar Breyer.