kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.620   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Wah, Amazon Bakal PHK 10.000 Pekerja Pekan Ini


Selasa, 15 November 2022 / 12:40 WIB
Wah, Amazon Bakal PHK 10.000 Pekerja Pekan Ini
ILUSTRASI. Amazon bakal PHK 10.000 pekerja di pekan ini


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lagi dan lagi, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan teknologi kembali terjadi. Kali ini, perusahaan multinasional teknologi asal Amerika Serikat (AS) Amazon (Amazon.com) yang sedang bersiap untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawan pada pekan ini.

Dikutip dari The New York Times pada Selasa (15/11), PHK ini terjadi lantaran industri teknologi terus berjuang di tengah kondisi ekonomi yang melambat, suku bunga naik, dan inflasi.

Langkah Amazon ini mengikuti jejak perusahaan teknologo lainnya. Seperti, induk Facebook, Meta, dan Twitter yang telah memberhentikan ribuan karyawannya pada bulan November 2022 ini.

PHK yang dilakukan Amazon akan  berdampak pada bisnis Alexa Amazon, divisi ritel, dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Amazon.

Grup Alexa Amazon memproduksi perangkat keras Echo dan perangkat lunak. The Wall Street melaporkan, produksi perangkat keras dan perangkat lunak tersebut justru mengalami kerugian hingga US$ 5 miliar per tahun.

Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett Beli Saham TSMC Senilai US$ 4,1 miliar

10.000 pekerja yang akan di PHK merupakan 1% dari 1,5 juta tenaga kerja global yang dimiliki oleh Amazon. Sementara ini, Amazon juga menunda untuk melakukan perekrutan tenaga kerja mulai 3 November kemarin.

Di kuartal ketiga, Amazon terus berjuang memperbaiki kinerjanya karena penjualan di divisi ritel perusahaan mengalami penurunan dibandingkan dengan kinerjanya selama puncak pandemi. Pada saat kinerjanya moncer saat puncak pandemi , Amazon menggelontorkan banyak dana untuk membangun jaringan, termasuk mempekerjakan ribuan karyawan dan membangun gudang.

Saat ini, raksasa e-commerce ini justru sedang berusaha mengurangi gudangnya dengan menyewakan ruang beserta fasilitasnya. Perusahaan juga telah menutup layanan lain, seperti Amazon Care, sebuah layanan perawatan kesehatan utamanya.

Sekadar informasi, Amazon melaporkan pendapatan yang menurun pada Oktober 2022 yang meleset dari perkiraan pendapatan yang dilakukan analis . Saham Amazon juga anjlok 40% secara year to date (YTD).

Dengan PHK yang terjadi di Amazon ini, menandakan semakin banyak perusahaan teknologi yang telah memberhentikan karyawan atau menunda melakukan perekrutan tenaga kerja. Meta telah PHK 11.000 pekerja pada pekan kemarin akibat penurunan penjualan iklan.

Sementara Twitter sudah memberhentikan 3.700 pekerja menyusul diambilalih-nya platform Twitter oleh bos Tesla Elon Musk. Snap juga memberhentikan sekitar 20% tenaga kerjanya. Lyft pun melakukan PHK terhadap 638 pekerjanya.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×