kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wall Street Sepekan: S&P 500 dan Nasdaq Menguat, Dow Tergelincir di Pekan Ini


Sabtu, 25 Mei 2024 / 09:00 WIB
Wall Street Sepekan: S&P 500 dan Nasdaq Menguat, Dow Tergelincir di Pekan Ini
ILUSTRASI. Wall Street minggu ini, Dow Jones turun 2,34%, S&P menguat tipis 0,03% dan Nasdaq naik 1,41%.


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street sukses rebound dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, di tengah berita membaiknya prospek konsumen terhadap inflasi. Alhasil, indeks Nasdaq mencatat kenaikan selama lima minggu berturut-turut dan mencatat rekor penutupan tertinggi.

Jumat (24/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,01% menjadi 39.069,59, indeks S&P 500 menguat 0,70% ke 5.304,72 dan indeks Nasdaq Composite naik 1,10% ke 16.920,79.

Meskipun ditutup menguat pada sesi kali ini, indeks Dow menghentikan reli lima minggunya, sehari setelah mencatat persentase penurunan harian terbesar dalam lebih dari setahun.

Untuk minggu ini, Dow turun 2,34%, S&P menguat tipis 0,03% dan Nasdaq naik 1,41%.

Pada sesi ini, bursa saham Amerika Serikat (AS) ini mendapat sentimen setelah Departemen Perdagangan mengatakan, pesanan baru untuk barang-barang modal manufaktur utama AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April.

Sementara, Universitas Michigan melaporkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen membaik pada akhir Mei setelah memburuk pada awal bulan.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Dow dan S&P 500 Bersiap untuk Penurunan Mingguan

"Data yang dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan orang pagi ini. Barang tahan lama merupakan angka yang cukup solid. ... Dan kemudian sentimen konsumen, tidak bagus, tapi tidak buruk, lebih baik dari perkiraan orang," kata Rob Haworth, Senior Investment Strategist di US Bank Wealth Management di Seattle.

"Ini adalah sebuah kebangkitan di mana orang-orang berpikir mungkin keadaannya tidak seburuk yang kita kira, mungkin ada ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunganya dan perekonomian akan baik-baik saja, dan kita tidak sepenuhnya berantakan," lanjut dia.

Volume perdagangan melemah menjelang libur pasar Memorial Day pada hari Senin.

Bursa saham AS melemah pada hari Kamis (23/5) karena data ekonomi yang menunjukkan meningkatnya tekanan harga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini. 

Hal ini membayangi hasil kuartalan dari Nvidia yang membantu membenarkan ekspektasi investor terhadap pertumbuhan saham terkait kecerdasan buatan.

Sektor jasa komunikasi menguat 1,29% dan menjadi sektoral dengan kinerja terbaik di antara 11 sektor pada indeks utama S&P. Sementara sektor teknologi dan utilitas masing-masing menguat sekitar 1%.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 49,4% pada pertemuan The Fed bulan September, turun dari 54,8% pada minggu lalu, menurut FedWatch Tool dari CME. 

Goldman Sachs menunda seruan untuk pelonggaran pertama ke bulan September dari bulan Juli.

Saham-saham berkapitalisasi kecil, sensitif terhadap suku bunga, juga rebound, dengan Russell 2000 naik 1,04% setelah jatuh 1,6% pada hari Kamis.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,51% pada Rabu (22/5), Intip Rekomendasi Saham INCO, ERAA dan KLBF

Saham Workday anjlok 15,33% setelah penyedia perangkat lunak sumber daya manusia memangkas perkiraan pendapatan langganan tahunannya.

Di sisi lain, saham Ross Stores naik 7,89% setelah membukukan hasil kuartal pertama di atas perkiraan dan menaikkan perkiraan laba tahunannya.

Dengan berakhirnya musim laporan keuangan, 77,9% dari 480 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatannya telah melampaui ekspektasi analis, data LSEG menunjukkan. Jumlah tersebut hanya sedikit dibandingkan dengan tingkat mengalahkan 79% selama empat kuartal terakhir, namun di atas rata-rata 67% sejak tahun 1994.



TERBARU

[X]
×