Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Warga Australia hari ini berbondong-bondong mengikuti pemilihan umum federal pada Sabtu (2/7). Banyak pihak yang memprediksi, partai koalisi konservatif pemerintah kembali akan memenangkan pemilu.
Seperti yang dikutip dari BBC, hampir 15,5 juta orang mengunjungi tempat pengumpulan suara di dekat tempat tinggal mereka di seluruh Australia.
Perdana Menteri Australia dan para pimpinan partai oposisi sudah menyampaikan pernyataan final kepada para pemilih pada Jumat (1/7) kemarin, setelah melakukan kampanye maraton selama delapan pekan.
Keputusan Inggris untuk hengkang dari Uni Eropa sepertinya akan menguntungkan posisi Perdana Menteri Malcom Turnbull. Turnbull meyakinkan para pemilih bahwa dia dapat menciptakan kepastian ekonomi.
Namun, pimpinan Partai Buruh Bill Shorten menegaskan pihaknya tetap menargetkan untuk memenangkan pemilu. Shorten menjanjikan kepada para pemilih bahwa prioritas utamanya adalah melegalisasikan perkawinan sejenis.
Selama masa kampanye, baik pemerintah maupun Partai Buruh saling berdebat mengenai perekonomian, kesehatan, imigrasi, dan perkawinan sesama jenis.
Meski partai pemerintah diprediksi akan kembali memenangkan pemilu, namun, jumlah kursi yang diraih diramal akan berkurang tajam. Hal ini diindikasikan dari ketatnya hasil polling terakhir.
Di sisi lain, kekecewaan terhadap dua partai besar di Australia menyebabkan banyak calon pemilih akan beralih ke partai-partai kecil.
Partai Hijau -yang memiliki 10 senator dan satu perwakilan parlemen- diprediksi akan memenangkan lebih banyak kursi, khususnya di kota-kota di mana isu utamanya adalah perubahan iklim dan pengungsi.
