Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Perekonomian China masih akan terus melambat. Analis memprediksi, perlambatan ekonomi China bisa mencapai 4%-5% pada 2020.
"Saat konsensus ekonom masih rendah, pelaku pasar melakukan penyesuaian terhadap lemahnya prospek pertumbuhan ekonomi China. Kami percaya penyesuaian yang dilakukan bersifat struktural. Seperti yang kita lihat, perekonomian China melambat hanya sebesar 6% di lima tahun pertama, dan 4%-5% pada akhir dekade," papar ekonom Societe Generale Michala Macrussen.
Prediksi Macrussen dikeluarkan setelah dirilisnya data perekonomian China kuartal II yang tumbuh sejalan dengan ekspektasi ekonom, yakni 7,5% (yoy). Angka tersebut turun dari posisi 7,7% di kuartal I. Hal ini menandakan ekonomi China sudah melambat selama dua kuartal berturut-turut.
Societe Generale memprediksi, hingga akhir 2014 mendatang, pertumbuhan ekonomi China hanya sebesar 7%. "Ekonomi China tak memiliki banyak ruang untuk memberi kejutan karena pemerintah China akan terus melakukan kebijakan menahan kucuran kredit," jelas Macrussen.
Meski demikian, ekonom Nomura Zhiwei Zhang dan Wendy Chen, menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi mereka untuk China pada tahun ini menjadi 6,9%. Nomura juga bilang, ekonomi China akan menyentuh bottom pada kuartal II 2014 dengan pertumbuhan sebesar 6,5%.
Ada tiga alasan yang mendasari prediksi Nomura. Pertama, pemerintah China sudah cukup jelas menyatakan kecemasan mereka mengenai kualitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Bahkan pemerintah China sempat bilang akan menurunkan target pertumbuhan mereka menjadi 7% di 2014.
Kedua, sejumlah analis menyatakan bahwa China akan masuk ke dalam periode deleveraging yang akan berlangsung hingga 2014 mendatang. Ketiga, populasi tenaga kerja China kian menurun dan reformasi struktural di China yang relatif minim bisa menjadi hambatan bagi pertumbuhan China ke depannya.
Sedangkan Haibin Zhu, analis JPorgan China, merevisi target pertumbuhan PDB China untuk 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 7,4% dan 7,2%. Sebelumnya, dia memprediksi ekonomi China akan tumbuh 7,6% di 2013 dan 7,7% di 2014.
Alasan revisi itu, lanjut Zhu, dipicu oleh kurang efektifnya channel kredit, dampak penguatan yuan atas ekspor, perlambatan pertumbuhan kredit, serta terbatasnya kebijakan yang mendukung perekonomian tahun depan.