kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Waspada! WHO kerek risiko global atas virus corona jadi sangat tinggi


Selasa, 28 Januari 2020 / 20:08 WIB
Waspada! WHO kerek risiko global atas virus corona jadi sangat tinggi
ILUSTRASI. Logo Badan Kesehatan Dunia (WHO) di markas besarnya di Jenewa, Swiss, 22 November 2017.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (27/1) lalu, mengakui ada kesalahan dalam penilaian risiko virus corona baru asal China yang mematikan.

Kesalahan ini terdapat dalam catatan kaki laporan WHO pada Kamis, Jumat, dan Sabtu pekan lalu. WHO menilai, risiko global akibat virus corona di China tergolong sedang.

Sedang pada Minggu (26/1) malam, dalam laporan situasi terbaru, badan PBB yang berbasis di Jenewa tersebut mengatakan, risiko virus corona baru sangat tinggi di China.

Baca Juga: Bendung virus corona, Hong Kong tangguhkan layanan kereta cepat dari China

Sementara risiko virus corona baru di tingkat regional dan global, WHO mengungkapkan, dalam status tinggi. Tapi, koreksi penilaian risiko global bukan berarti keadaan darurat kesehatan internasional berlaku.

Pada Kamis (23/1), WHO menyatakan, virus corona belum sebagai "darurat kesehatan masyarakat" yang menjadi perhatian internasional. Status langka itu yang hanya WHO gunakan untuk wabah terburuk yang bisa memicu tindakan global.

Virus corona baru pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, pada 31 Desember lalu, yang kini telah menginfeksi lebih dari 4.193 orang di seluruh dunia dan menewaskan 106 lainnya di negeri tembok raksasa.

Melansir ScienceAlert, kesalahan penilaian WHO tersebut "cukup fatal". Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat ini sedang berada di China untuk membahas cara-cara mengatasi wabah.

Baca Juga: Susul Malaysia dan Filipina, Singapura setop visa untuk turis China



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×