kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: Cacar Monyet Belum Menjadi Darurat Kesehatan Global


Minggu, 26 Juni 2022 / 06:55 WIB
WHO: Cacar Monyet Belum Menjadi Darurat Kesehatan Global


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia atawa World Health Organization (WHO) memutuskan monkeypox (cacar monyet) belum menjadi darurat kesehatan global.

Namun, dalam pernyataannya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia sangat prihatin dengan wabah yang mulai merebak di banyak negara tersebut.

"Saya sangat prihatin dengan wabah cacar monyet, ini jelas merupakan ancaman kesehatan yang berkembang yang diikuti oleh rekan-rekan saya dan saya di Sekretariat WHO," kata Tedros dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters, Minggu (26/6).

WHO mengatakan dalam pernyataan terpisah, meskipun ada beberapa pandangan berbeda di dalam komite, WHO pada akhirnya setuju dengan konsensus bahwa pada tahap ini wabah tersebut bukan merupakan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC).

Label "darurat global" saat ini hanya berlaku untuk pandemi virus corona dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio, dan badan PBB itu telah mundur dari penerapannya pada wabah cacar monyet setelah mendapat saran dari pertemuan para ahli internasional.

Baca Juga: Afrika Selatan Mengonfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet

Padahal, sudah ada lebih dari 3.200 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan satu kematian dilaporkan dalam enam minggu terakhir dari 48 negara yang biasanya tidak terdapat kasus tersebut.

Sepanjang tahun ini, hampir 1.500 kasus cacar monyet dan 70 kematian di kawasan Afrika tengah, di mana penyakit ini lebih umum dilaporkan, terutama di Republik Demokratik Kongo.

Sebenarnya, ada vaksin dan perawatan yang tersedia untuk cacar monyet, namun saat ini persediaannya terbatas.

Beberapa pakar kesehatan global mengatakan, WHO mungkin ragu untuk membuat deklarasi karena deklarasi Januari 2020 bahwa virus corona baru mewakili darurat kesehatan masyarakat sebagian besar disambut dengan skeptisisme di seluruh dunia.

Tetapi yang lain mengatakan wabah itu memenuhi kriteria untuk disebut darurat.

Baca Juga: Korea Selatan Konfirmasi Kasus Pertama Infeksi Cacar Monyet

Gregg Gonsalves, seorang profesor epidemiologi di Universitas Yale yang menasihati komite tetapi yang bukan anggota WHO, mengatakan kepada Reuters melalui email pada hari Sabtu bahwa dia pikir keputusan itu "salah arah".

"Itu memenuhi semua kriteria tetapi mereka memutuskan untuk mengambil keputusan penting ini," ujar dia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×