kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

WHO: Kasus corona dunia dalam 2 minggu terakhir melampaui 6 bulan pertama pandemi


Selasa, 04 Mei 2021 / 05:45 WIB
WHO: Kasus corona dunia dalam 2 minggu terakhir melampaui 6 bulan pertama pandemi
ILUSTRASI. WHO mengatakan, jumlah kasus virus corona global yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir melampaui enam bulan pertama pandemi. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pada Senin (3/5/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kasus virus corona global yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir melampaui enam bulan pertama pandemi.

Melansir Axios, data WHO tersebut menggarisbawahi tingkat keparahan gelombang infeksi yang terjadi saat ini di India. Seperti yang diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, selama akhir pekan, kasus infeksi India melampaui 400.000 untuk pertama kalinya. Tak hanya itu, jumlah kematian juga menembus rekor tertinggi.

Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, India dan Brasil menyumbang lebih dari setengah kasus dunia pada minggu lalu. Namun, dia mengingatkan, banyak negara lain di seluruh dunia tengah menghadapi situasi yang sangat rapuh.

"Apa yang terjadi di India dan Brasil dapat terjadi di tempat lain kecuali kita semua mengambil tindakan pencegahan kesehatan masyarakat yang telah diserukan WHO sejak awal pandemi," kata Tedros.

Baca Juga: Ini penyebab orang tertular Covid-19 meski pakai masker di tempat umum

Dia kemudian  mendesak semua orang untuk mengikuti langkah-langkah keamanan.

"Vaksin adalah bagian dari jawaban, tapi bukan satu-satunya jawaban," tegasnya.

Sementara itu, Reuters melaporkan, otoritas kesehatan India pada Senin (3/5) mencatat tambahan lebih dari 300.000 kasus Covid-19. Angka ini dihimpun selama 12 hari berturut-turut. Total infeksi akan menembus angka 20 juta dalam 24 jam ke depan.

Baca Juga: Harus waspada! Mutasi Covid-19 dari Inggris, India dan Afsel sudah masuk ke Indonesia

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, sebanyak 368.147 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan kasus ini, total infeksi di India mencapai 19,93 juta dan kematian bertambah 3.417 menjadi 218.959.

Pakar medis mengatakan, jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan India, yakni 5 hingga 10 kali lipat.

Menurut perhitungan tim ilmuwan Pemerintah India, jumlah infeksi Covid-19 di India akan mencapai puncaknya antara 3 hingga 5 Mei nanti. Waktu tersebut beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Selanjutnya: Tambah Moderna, ini 5 vaksin virus corona terdaftar di WHO untuk penggunaan darurat



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×