kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO serukan moratorium booster vaksin COVID-19, ini alasannya


Rabu, 04 Agustus 2021 / 21:46 WIB
WHO serukan moratorium booster vaksin COVID-19, ini alasannya
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers tentang virus corona baru atau COVID-19 di Jenewa, Swiss, 24 Februari 2020. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyerukan moratorium booster vaksin COVID-19 hingga setidaknya akhir September nanti.

Langkah itu untuk memungkinkan setidaknya 10% dari populasi setiap negara divaksinasi, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Rabu (4 Agustus), seperti dikutip Reuters

"Saya memahami keprihatinan semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi, kami tidak bisa menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi," ujarnya.

Baca Juga: Peringatan WHO: Minggu ini, kasus COVID-19 global bisa melebihi 200 juta

Pekan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin virus corona, memulai kampanye untuk memberikan dosis booster kepada orang berusia di atas 60 tahun sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Amerika Serikat pada Juli lalu menandatangani kesepakatan dengan Pfizer dan BioNTech untuk membeli 200 juta dosis vaksin COVID-19 tambahan untuk vaksinasi anak serta kemungkinan suntikan booster.

"Kita perlu fokus pada orang-orang yang paling rentan, paling berisiko terkena penyakit parah dan kematian, untuk mendapatkan dosis pertama dan kedua," kata Katherine O'Brien, Direktur Vaksin, Imunisasi, dan Biologi WHO, seperti dilansir Reuters.

Selanjutnya: WHO: Akan lebih banyak lagi varian lebih menular selama virus corona terus menyebar



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×