Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NAIROBI. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memproyeksi, virus corona bisa merenggut 190.000 nyawa warga Afrika di tahun pertama. Melansir Reuters, ketua WHO Afrika Matshidiso Moeti mengatakan, proyeksi tersebut dimuat dalam studi WHO Afrika baru berdasarkan pada asumsi bahwa tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan, yang untungnya tidak demikian.
Moeti menambahkan, sebagian besar negara di benua itu telah memberlakukan pembatasan pada pertemuan publik, perjalanan internasional dan jam malam di antara langkah-langkah lain yang dimaksudkan untuk mengekang penyebaran virus.
Baca Juga: Saat China dan Amerika memanas, Taiwan gencar melobi ke WHO
Virus ini menyerang Afrika lebih lambat dari benua lain dan tingkat penularannya lebih rendah daripada di tempat lain. Namun, ini bisa diterjemahkan menjadi wabah yang berkepanjangan, selama bertahun-tahun, kata WHO.
“Covid-19 dapat menjadi perlengkapan dalam kehidupan kita selama beberapa tahun ke depan kecuali jika pendekatan proaktif diambil oleh banyak pemerintah di wilayah ini. Kita perlu menguji, melacak, mengisolasi dan merawat,” kata Moeti seperti yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi
Organisasi itu memperingatkan bahwa negara-negara kecil, serta Aljazair, Afrika Selatan, dan Kamerun, bisa mengalami dampak yang cukup besar.
Studi WHO Afrika hanya mencakup 47 negara yang termasuk dalam wilayah WHO Afrika dan bukan seluruh benua. Definisi regional badan tersebut tidak termasuk Djibouti, Somalia, Sudan, Mesir, Libya, Tunisia dan Maroko.