CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

WHO: Virus corona bisa renggut 190.000 warga Afrika, jika...


Jumat, 08 Mei 2020 / 08:33 WIB
WHO: Virus corona bisa renggut 190.000 warga Afrika, jika...
ILUSTRASI. Pedagang informal mengantre untuk mendapatkan izin saat penerapan karantina nasional sebagai upaya menekan penyebaran virus corona (COVID-19), di Soweto, Afrika Selatan, Kamis (23/4/2020). REUTERS/Siphiwe Sibeko


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NAIROBI. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memproyeksi, virus corona bisa merenggut 190.000 nyawa warga Afrika di tahun pertama. Melansir Reuters, ketua WHO Afrika Matshidiso Moeti mengatakan, proyeksi tersebut dimuat dalam studi WHO Afrika baru berdasarkan pada asumsi bahwa tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan, yang untungnya tidak demikian.

Moeti menambahkan, sebagian besar negara di benua itu telah memberlakukan pembatasan pada pertemuan publik, perjalanan internasional dan jam malam di antara langkah-langkah lain yang dimaksudkan untuk mengekang penyebaran virus.

Baca Juga: Saat China dan Amerika memanas, Taiwan gencar melobi ke WHO

Virus ini menyerang Afrika lebih lambat dari benua lain dan tingkat penularannya lebih rendah daripada di tempat lain. Namun, ini bisa diterjemahkan menjadi wabah yang berkepanjangan, selama bertahun-tahun, kata WHO.

“Covid-19 dapat menjadi perlengkapan dalam kehidupan kita selama beberapa tahun ke depan kecuali jika pendekatan proaktif diambil oleh banyak pemerintah di wilayah ini. Kita perlu menguji, melacak, mengisolasi dan merawat,” kata Moeti seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi

Organisasi itu memperingatkan bahwa negara-negara kecil, serta Aljazair, Afrika Selatan, dan Kamerun, bisa mengalami dampak yang cukup besar.

Studi WHO Afrika hanya mencakup 47 negara yang termasuk dalam wilayah WHO Afrika dan bukan seluruh benua. Definisi regional badan tersebut tidak termasuk Djibouti, Somalia, Sudan, Mesir, Libya, Tunisia dan Maroko.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×