Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) telah resmi berdiri. World Bank atawa Bank Dunia menyambut positif hadirnya bank infrastruktur Asia tersebut.
Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, kebutuhan investasi infrastruktur di negara berkembang terlalu besar untuk bisa diakomodir oleh satu lembaga. Dunia membelanjakan sekitar US$ 1 triliun setiap tahun untuk infrastruktur, namun kebanyakan dana tersebut ditujukan untuk negara maju.
Negara berkembang dan berpendapatan rendah menghadapi kekurangan pendanaan belanja infrastruktur sebesar US$ 1 triliun-US$ 1,5 triliun per tahun. World Bank memandang AIIB sebagai rekan kerja untuk menjawab kebutuhan infrastruktur yang sangat penting dalam mengentaskan kemiskinan.
"Saya mengucapkan selamat kepada para anggota pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia atas berdirinya institusi pembangunan baru tersebut hari ini. Lebih banyak pendanaan untuk infrastruktur akan membantu kaum tidak mampu," ujar Kim dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Senin (29/6).