Sumber: AP |
DAVOS. Pertemuan lima hari World Economic Forum di Swiss nyatanya gagal untuk mendapatkan jalan lapang dan terang untuk memulihkan kembali perekonomian global. Saat mengakhiri pertemuan tersebut, rasanya sama seperti saat mengawali pertemuan di hari pertama. Yaitu, dalamnya krisis global tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir dan solusi atas kondisi itu juga sukar ditangkap.
"Setiap orang "tersesat" di Davos," kata Kishore Mahbubani dari Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapore. Menurutnya, tidak ada satupun yang terlihat mengerti dengan jelas seberapa besar krisis ini dan apa yang harus dilakukan untuk keluar dari krisis ini.
"Pandangan saya, kita harus melakukan pemeriksaan ulang secara fundamental atas sistem global untuk mengetahui sisi mana yang keliru. Tidak ada satu orang pun di sini yang siap untuk mengajukan pertanyaan yang mendasar ini di Davos," imbuhnya.
Ada kesepakatan yang meluas bahwa ada banyak hal yang harus dikerjakan, mulai pertemuan G20 bulan April di London.
"Saat ini, kerja keras dimulai," kata pendiri forum ini, Klaus Schwab. Ia meminta untuk mendesain ulang sistem global perbankan, regulasi keuangan dan juga pemerintahan.
Schwab memperingatkan, bahwa kemungkinan pertemuan G20 juga tidak akan menyelesaikan permasalahn ini. Karenanya, Schwab mengumumkan bahwa dalam beberapa minggu ke depan forum ini akan memulai "Global Redesign Initiative" yang akan didukung oleh hampir semua pemimpin yang mendatangi forum di Davos tersebut.