Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street Journal melaporkan, George Soros baru saja menyumbangkan mayoritas kekayaannya ke organisasi amalnya.
Miliarder filantropi ini melakukan transfer dana senilai US$ 18 miliar ke Open Society Foundations. Ini merupakan yayasan amal yang bekerja di lebih dari 100 negara untuk proyek-proyek yang fokus pada bantuan pengungsi, kesehatan publik, dan topik lainnya.
Dana senilai US$ 18 miliar tersebut hampir setara dengan 80% dari total nilai kekayaannya. Mengutip Forbes, sebelum melakukan transfer dana, Soros tercatat memiliki total kekayaan US$ 23 miliar. Situs tersebut menempatkan Soros di peringkat 29 orang terkaya di dunia.
Wall Street Journal juga melaporkan, mengutip data 2014, sumbangan tersebut melambungkan Open Society Foundations ke jajaran terdepan badan amal Amerika berdasarkan total aset. Satu-satunya badan amal Amerika yang lebih besar dari Open Society adalah Bill and Melinda Gates Foundation, di mana yayasan ini juga didanai oleh miliarder terkenal.
Soros mulai beramal sejak 1979, sembilan tahun setelah meluncurkan Soros Fund Management, yaitu perusahaan hedge fund yang kemudian mendorongnya ke dunia ultrawealth. Dia telah mendonasikan US$ 12 miliar dalam empat dekade.
Pekerjaan amal pertamanya melibatkan pemberian bantuan orang kulit hitam asal Afrika Selatan dengan beasiswa selama periode apartheid berlangsung di negara tersebut. Selama Perang Dingin, ia menyediakan mesin fotokopi untuk orang-orang yang tinggal di Eropa timur untuk mencetak ulang teks yang dilarang oleh pemerintah komunis.
Menurut biografi yang ada di situs resmi organisasinya, Soros juga telah berperan besar untuk mengintegrasikan Roma di Eropa.
Hingga berita ini diturunkan, baik Soros maupun Open Society Foundations tidak merespon pertanyaan dari CNBC.