kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Xi Jinping kepada Joe Biden: Jangan Main Api soal Taiwan


Jumat, 29 Juli 2022 / 09:56 WIB
Xi Jinping kepada Joe Biden: Jangan Main Api soal Taiwan
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping memperingatkan mitranya dari Amerika Joe Biden agar tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. REUTERS/Jonathan Ernst


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dalam percakapan telepon pada Kamis malam (28/7/2022), Presiden China Xi Jinping memperingatkan mitranya dari Amerika Joe Biden agar tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Xi Jinping mengatakan, mereka yang bermain api akan terbakar.

Melansir Channel News Asia, panggilan telepon yang dijadwalkan antara kedua pemimpin, menyentuh berbagai masalah termasuk persaingan strategis, keamanan global, dan Ukraina. Sambungan telepon itu berlangsung lebih dari dua jam. 

Seruan Xi Jinping dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat seiring meningkatnya kemungkinan kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Mengulangi posisinya, China dengan tegas menentang kemerdekaan apa pun terkait Taiwan. Xi Jinping mengatakan itu adalah “kehendak tegas” rakyat China untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorial negara itu.

“Opini publik tidak bisa dilanggar. Mereka yang bermain api akan terbakar. Saya harap AS dapat melihat ini dengan jelas,” kata Xi Jinping seperti yang dikutip dari kantor berita resmi Xinhua.

Baca Juga: Tegang dengan China, AS Kirim Kembali Kapal Induk ke Laut China Selatan

Beijing dan Washington masih terlibat dalam perang dagang. Di sisi lain, ketegangan antara kedua negara berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dengan AS dan sekutunya menyebut China sebagai ancaman terbesar baik di arena keamanan dan ekonomi.

“Untuk melihat dan mendefinisikan hubungan Tiongkok-AS dari perspektif persaingan strategis, dan menganggap Tiongkok sebagai lawan paling penting dan tantangan jangka panjang yang paling parah, adalah kesalahan penilaian hubungan Tiongkok-AS dan salah tafsir atas perkembangan Tiongkok,” kata Xi Jinping.

Dia menambahkan, “Ini menyesatkan orang-orang dari kedua negara dan komunitas internasional.”

Menyerukan kedua belah pihak untuk terus berkomunikasi, Xi Jinping mengatakan memisahkan dua ekonomi terbesar dunia akan merusak rantai pasokan global dan tatanan internasional.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Gedung Putih mengatakan bahwa Joe Biden menggarisbawahi bahwa kebijakan AS tidak berubah, dan bahwa Washington “sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan”.

Baca Juga: Marah Besar, Ini Sumpah Beijing Jika Ketua DPR AS Benar-benar Berkunjung ke Taiwan

Ia menambahkan bahwa kedua presiden juga membahas berbagai masalah penting bagi hubungan bilateral dan masalah regional dan global lainnya. Selain itu, tim mereka akan terus menindaklanjuti pembicaraan tersebut, terutama mengenai perubahan iklim dan keamanan kesehatan.

“Panggilan itu adalah bagian dari upaya pemerintahan Biden untuk mempertahankan dan memperdalam jalur komunikasi antara Amerika Serikat dan RRT dan secara bertanggung jawab mengelola perbedaan kita dan bekerja sama di mana kepentingan kita selaras,” kata Gedung Putih, merujuk pada China.

Marah besar

Rumor rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi untuk melakukan perjalanan ke Taiwan telah membuat marah China. Hal ini menimbulkan sakit kepala geopolitik yang serius untuk Gedung Putih. Seberapa besar masalah ini?

Melansir BBC, China telah memperingatkan "konsekuensi serius" jika Pelosi melanjutkan kunjungannya ke Taiwan.

Dengan menjadi urutan kedua dalam kursi kepresidenan, setelah wakil presiden, Pelosi akan menjadi politisi AS dengan peringkat tertinggi yang melakukan perjalanan ke pulau itu sejak 1997.

Hal ini membuat China marah, di mana mereka melihat Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus menjadi bagian dari negara tersebut. 

Beijing tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai hal ini.

Bahkan pemerintahan Biden dilaporkan telah mencoba menghalangi Ketua DPR AS itu untuk pergi.

Pekan lalu, Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pihak militer menganggap itu bukan ide yang baik. Akan tetapi, Gedung Putih menyebut retorika China terhadap perjalanan semacam itu jelas tidak membantu dan tidak perlu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×