Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
LONDON. Yield obligasi Spanyol bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi hampir 17 tahun. Imbal hasil melonjak ke posisi 5,71%, atau naik 62 basis poin dari akhir pekan lalu. Itu kenaikan terbesar sejak lima hari yang berakhir 12 Agustus 1994, ketika yield naik 63 basis poin.
Dengan begitu, posisi yield obligasi Spanyol pun menjadi yang tertinggi di antara obligasi negara-negara lain di kawasan Euro yang tertekan krisis utang.
Seirama dengan Spanyol, harga obligasi Prancis turun untuk pekan yang kedua, setelah biaya pinjaman naik pada lelang surat utang sebelumnya. Yield obligasi Prancis bertenor 10 tahun naik 22 basis poin ke posisi 3,36% pada pukul 4.58 waktu London, kemarin. Imbal hasil ini naik selama delapan hari berturut-turut.
Sedangkan, harga obligasi Jerman bertenor 10 tahun juga drop. Naiknya imbal hasil obligasi dipicu kekhawatiran negara-negara zona Euro harus berjuang mengurangi defisit anggaran di tengah perlambatan ekonomi.
"Pelaku pasar masih tetap berada dalam kondisi yang tidak mau mengambil risiko pada pekan ini," kata Peter Chatwell, fixed-income strategist dari Credit Agricole Corporate & Investment Bank, di London.
Pekan depan, Spanyol, Italia, Belanda, Austria dan Jerman berencana untuk menjual obligasi. "Masalah di Hongaria, di mana negara itu gagal untuk sepenuhnya menerbitkan obligasi berimbas ke zona Euro," imbuh Lee McDarby dari Investec Bank Plc., di London.