Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATHENA. Polisi Yunani mengumumkan, lebih dari 1.600 imigran ilegal akan segera dideportasi. Langkah tegas ini dilakukan pemerintah dalam pemeriksaan penduduk di Athena beberapa hari terakhir. Lebih dari 6.000 orang ditahan, meskipun sebagian besar dari mereka sudah dibebaskan.
Menteri Pertahanan dan Keamanan Yunani Nikos Dendias mendukung tindakan represif aparat. Dia menegaskan, guncangan ekonomi Yunani dapat diartikan bahwa negara tersebut tidak mampu menghadapi invasi imigran.
Bahkan Dendias menyatakan, isu imigran merupakan bom bagi fondasi masyarakat dan negara. "Kecuali kita menciptakan struktur yang baik untuk menangani imigrasi. Jika tidak, kita akan terpecah belah," lanjutnya.
Pada Minggu (5/8) lalu, 88 imigran ilegal sudah dikembalikan ke Pakistan.
Pemerintah Yunani memang sudah meningkatkan jumlah pengawalan di wilayah perbatasan dengan Turki di tengah kekhawatiran membanjirnya pengungi yang masuk ke Yunani setelah kondisi geopolitik di Syiria memburuk.
Memang, belakangan, sejumlah politisi Yunani mengimbau pemerintah untuk berlaku tegas pada imigran ilegal. Pasalnya, lebih dari 80% imigran masuk ke Uni Eropa lewat Yunani.
Belakangan, Yunani sering dikritik dalam penanganannya terhadap imigran. Amnesti Internasional menuduh pemerintah Yunani memperlakukan para pencari suaka seperti layaknya kriminal dan menahan mereka di pusat-pusat penahanan.