kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yunani pusing cari utang, bayar gaji dan pensiun


Selasa, 28 April 2015 / 08:03 WIB
Yunani pusing cari utang, bayar gaji dan pensiun
ILUSTRASI. BMKG meramalkan cuaca besok di Yogyakarta pada Jumat (17/11) cerah hingga hujan petir


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Uji Agung Santosa

ATHENA. Yunani tengah ketar-ketir. Pekan ini, Yunani membutuhkan dana segar untuk membayar gaji pegawai negeri dan para pensiunan. Awalnya, Negeri Para Dewa ini berniat membayar pegawai dan pensiunan lewat utang lanjutan dari negara Uni Eropa (UE).

Harapan Yunani kandas lantaran negara UE menolak memberikan utang tambahan. Penolakan itu disampaikan perwakilan negara-negara UE di akhir pekan lalu. Sumber Bloomberg di kalangan pejabat Yunani berbisik, pemerintah akan membayar pegawai dan pensiunan menggunakan dana simpanan pemerintah pusat, pemerintah daerah.

Asal tahu saja, total kewajiban Yunani mencapai € 1,5 miliar atau US$ 1,6 miliar di pekan ini. "Dengan menggunakan dana simpanan, risiko likuiditas Yunani semakin tinggi karena pekan lalu ada penarikan dana € 1,3 miliar yang dilakukan deposan bank dan korporasi," ujar sumber tersebut, Senin (27/4).

Kondisi darurat likuiditas sudah ada di depan mata. Kas negara diperkirakan terkuras habis lantaran Yunani harus membayar utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar € 200 juta di pekan ini juga.

Dewan Pelaksana Bank Sentral Eropa (ECB) dijadwalkan bertemu pada 6 Mei mendatang. Fokus pembahasan adalah memangkas nilai jaminan utang Yunani terkait aturan Emergency Liquidity Assistance (ELA).

Andai itu terjadi, likuiditas Yunani makin kering. ECB juga dikabarkan tengah memproses potongan harga yang bakal dikenakan terhadap surat berharga Yunani yang biasa dipakai sebagai jaminan ke ECB. Dus, investor terus melakoni aksi jual.

Imbal hasil (yield) surat utang Yunani tenor tiga tahun naik 144 basis poin ke level 26,3%. Stabilitas dalam negeri pun memburuk. Dukungan masyarakat terhadap Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras kian merosot.

Jajak pendapat terakhir yang digelar Skai TV, dukungan terhadap Tsipras sebesar 46%, menyusut dari sebelumnya 56% di bulan lalu. Nasib Yunani bergantung terhadap realisasi utang € 75,5 miliar dari ELA.

Sayangnya, dana ELA masih belum dapat cair lantaran belum ada kesepakatan dengan negara-negara UE. Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) memprediksikan, Yunani bakal kekeringan likuiditas pada pertengahan Mei 2015 mendatang. 




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×