kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Zhou Qunfei: Mantan buruh yang jadi miliarder (1)


Selasa, 15 Desember 2015 / 18:55 WIB
Zhou Qunfei: Mantan buruh yang jadi miliarder (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Zhou Qunfei terlahir dari keluarga yang miskin. Kala usia 15 tahun, dirinya memutuskan untuk keluar dari sekolah karena ketiadaan biaya. Namun kerja keras, telah merubah jalan hidup wanita yang lahir 45 tahun silam tersebut. Berdasarkan catatan Forbes, Zhou kini adalah pemilik kekayaan senilai US$ 7,3 miliar.

Zhou Qunfei adalah pendiri Lens Technology, perusahaan pembuat layar sentuh (touchscreen) bagi industri ponsel pintar (smartphone). Sejumlah klien Lens Technology diantaranya Apple, Samsung, dan Huawei.

Forbes mencatat, hingga Desember 2015 kekayaan bersih ibu dari dua anak, yang kini berusia 45 tahun itu mencapai US$ 7,3 miliar. Kerja keras, mengangkat derajat Zhou yang terlahir dari keluarga miskin di daerah Xiangxiang, Provinsi Hunan, China. Karena kebutuhan ekonomi, pada umur 15 tahun, Zhou keluar dari sekolah menengah untuk kemudian bekerja di salah satu pabrik di Shenzen, Provinsi Guangdong.

Di Shenzen, Zhou memilih bekerja di perusahaan yang dekat dengan Universitas Shenzhen. Di sana, Zhou mengambil kursus pendek di sebuah universitas, ketika rutinitas bekerja usai. Zhou mengambil kursus akuntansi, komputer dan manufaktur.

Zhou yang bekerja di pabrik pembuat aksesoris jam tangan, lantas memilih keluar dari pekerjaan untuk membangun usaha sendiri setelah merasa cukup memiliki modal dan pengetahuan. Hal itu dilakukan Zhou kala berusia 23 tahun, atau tepatnya pada tahun 1993. Zhou mengambil keputusan ini setelah mendengarkan masukan dari sepupunya.

Saat memulai usaha, Zhou menggunakan uang tabungannya sebanyak HK$  20.000 atau setara US$ 2.580. Bersama kakak, adik dan dua sepupunya, Zhou memulai bisnis pembuatan kaca untuk jam tangan, berbekal pengetahuannya selama bekerja di pabrik aksesoris jam.

Dalam perkembangannya, bisnis Zhou kian berkembang. Hingga pada tahun 2001 atau delapan tahun selang pendirian perusahaan, Zhou memenangkan kontrak berharga untuk membuat layar handphone bagi produsen elektronik China yaitu TCL Corporation.

Setelah dipercaya sebagai produsen pembuat layar handphone, pada 2003, Zhou bersama sang suami mendirikan perusahaan Lens Technology, yaitu produsen pembuat layar gadget. Awal berdiri, perusahaan ini adalah perusahaan pesaing dari Bai En, perusahaan awal tempat Zhou bekerja.

Namun dengan kompetensi dan pengalaman dalam membuat layar gadget, Lens kemudian dipercaya sebagai produsen layar dari beberapa pabrikan elektronik ternama seperti Samsung, Apple dan Huawei. Bahkan kini Lens dipercaya membuat layar bagi jam tangan Apple dengan menggunakan teknologi layar sapphire crystal.

Lens menyempurnakan kesuksesannya ketika pada Maret 2015 menjual saham perusahaan ke publik alias penawaran umum perdana saham (IPO) di bursa efek Shenzhen. Dari aksi IPO, kepemilikan saham Zhou di Lens yang semula 99,1%, berkurang menjadi 88%.

Sepanjang sepekan pasca IPO, harga saham Lens selalu melonjak melebihi batas kenaikan harga saham yang diperkenankan bursa Shenzen yang sebesar 10%.Kenaikan harga saham Lens menyebabkan kekayaan bersih Zhou naik hingga lima kali lipat.

Kesuksesan Lens, mendorong  Zhou menjadi wanita miliarder di China. Kerja keras Zhou yang sempat menjalani masa-masa sulit, kini terbayar sudah. Dia boleh bangga, sebab saat ini, Lens tercatat mampu menghidupi kurang lebih 60.000 pegawai.

Sebagai catatan, pendapatan Lens Technology pada tahun 2014 membukukan pertumbuhan sebanyak 8,6% menjadi US$ 2,3 miliar. Sebagian besar pendapatan perusahaan merupakan kontribusi dari pemain smartphone terbesar, yakni Apple dan Samsung.

Mimpi Zhou tidak berhenti sampai di sini saja. Ke depan, Zhou menargetkan akan terus mengembangkan usaha dengan melakukan sejumlah diversifikasi pada bisnis Lens Technology. Selain itu, Lens  juga akan mengembangkan beberapa teknologi terbaru dalam hal produksi layar sentuh dari aneka bahan.         n

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×