kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF nilai Filipina mampu pertahankan pertumbuhan ekonomi 6,7% hingga 2019


Rabu, 25 Juli 2018 / 21:16 WIB
IMF nilai Filipina mampu pertahankan pertumbuhan ekonomi 6,7% hingga 2019
ILUSTRASI. Logo IMF


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MANILA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi Filipina akan mampu melaju 6,7% untuk tahun ini 2019 mendatang. Laju pertumbuhan ekonomi Filipina dikatakan IMF akan ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi.

Dalam keterangan resminya, Rabu (25/7), tim IMF yang dipimpin Luis E. Breuer mengungkapkan meski pertumbuhan ekonomi Filipina tahun 2017 mencapai 6,7% dan diperkirakan akan mampu mempertahankan level ini hingga 2019 mendatang, resiko jangka pendek tetap membayangi.

Resiko yang dimaksud Breuer adalah peningkatan harga minyak internasional yang tinggi, tekanan eksternal pada peso, pajak yang tinggi dan tekanan permintaan domestik membuat inflasi meningkat dengan cepat.

IMF mencatat inflasi Filipina sudah mencapai 5,2% pada Juni 2018 dengan inflasi dari awal tahun (year to date) mencapai 4,3%. Selain itu, defisit neraca berjalan juga diperkirakan menjadi 1,5% dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir 2018, mencerminkan peningkatan impor barang modal dan bahan baku.

Investasi langsung asing, yang mencapai tingkat rekor US$ 10 miliar pada 2017, diperkirakan agak moderat tahun ini. Peso telah terdepresiasi sekitar 7% terhadap dolar AS sejak awal 2018 dan cadangan internasional bruto tercatat sebesar US$ 77,7 miliar pada akhir Juni, tetap lebih dari cukup.

“Prospek ekonomi jangka menengah tetap menguntungkan, tetapi risiko jangka pendek telah meningkat.Risiko penurunan berasal terutama dari meningkatnya inflasi, berlanjutnya pertumbuhan kredit yang cepat, suku bunga AS yang lebih tinggi dan dolar AS, aliran modal yang tidak stabil, dan ketegangan perdagangan," ungkap Breuer dalam keterangan resmi IMF, Rabu (25/7).

Agar pertumbuhan ekonomi Filipina tidak tergelincir dari target yang diharapkan, IMF menyarankan agar pemerintah Filipina untuk menjaga defisit fiskal agar tidak lebih dari 2,4% dari PDB, untuk mendukung upaya-upaya menahan tekanan inflasi.

Selain itu, IMF juga menyarankan agar pemerintah Filipina melakukan reformasi pajak dan realokasi belanja dari program non-prioritas serta mendukung perluasan investasi publik dengan kecepatan yang melindungi stabilitas.

IMF menambahkan, serangkaian langkah-langkah seperti membuka sektor ekonomi baru untuk investasi swasta, lebih meningkatkan lingkungan bisnis, termasuk melalui infrastruktur yang lebih baik, dan modernisasi kerangka hukum di bank kerahasiaan dan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, juga perlu untuk segera dilakukan. Plus, mempertahankan fleksibilitas nilai tukar untuk mendukung kemampuan ekonomi untuk beradaptasi dengan guncangan eksternal




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×