kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota Kongres AS ajukan RUU proliferasi nuklir


Kamis, 22 Maret 2018 / 12:50 WIB
Anggota Kongres AS ajukan RUU proliferasi nuklir
ILUSTRASI. Gedung Capitol kantor Kongres Amerika Serikat


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mengajukan sebuah RUU pada Rabu (21/3) untuk memastikan bahwa negara-negara yang membuat kesepakatan dengan Washington untuk berbagi teknologi tenaga nuklir, meninggalkan kegiatan membuat bahan untuk senjata nuklir.

Mengutip Reuters, Kamis (22/3), anggota Kongres AS dari Partai Republik, Ileana Ros-Lehtinen, dan Brad Sherman dari Demokrat, memperkenalkan RUU itu karena para pejabat dari Arab Saudi tengah bekerja sama dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada kesepakatan yang dapat melonggarkan perlindungan terhadap proliferasi nuklir.

Jika disetujui, RUU itu akan mereformasi undang-undang energi nuklir AS saat ini untuk memaksa negara-negara dalam kemitraan nuklir meninggalkan pengejaran pengayaan dan teknologi dan kemampuan pre-processing.

Sebelumnya, Arab Saudi menolak menandatangani perjanjian dengan Washington yang akan menghilangkan kemungkinan satu hari memperkaya uranium.

Meskipun RUU itu menghadapi masa depan yang tidak pasti, ia mengirim pesan ke Arab Saudi dan Trump bahwa Kongres dapat mengambil langkah-langkah terhadap setiap kesepakatan yang tidak memiliki kerangka pengaman. "Kongres harus memastikan bahwa kepentingan keamanan nasional AS tidak digembar-gemborkan oleh masalah politik," kata Sherman, dilansir dari Reuters.

Arab Saudi mengatakan perlu tenaga nuklir untuk menjauh dari pembakaran minyak mentah untuk menghasilkan listrik dan untuk diversifikasi ekonominya. Awal bulan ini, kabinetnya menyetujui program kebijakan nasional yang membatasi semua kegiatan nuklir untuk tujuan damai. Namun, menjelang keberangkatannya ke AS, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan ada kemungkinan Arab Saudi akan mengembangkan senjata nuklir jika Iran melakukannya.

Ros-Lehtinen dan Sherman juga mengirim surat kepada Menteri Energi AS, Rick Perry agar mendesak pemerintahan Trump untuk mencari komitmen yang mengikat terhadap pengayaan dan pemrosesan ulang dalam pembicaraannya dengan Arab Saudi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×