Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Asia telah menjadi bagian yang menyumbang pertumbuhan ekonomi global yang tidak sedikit.
Ketika saat ini global sedang dilanda tekanan, Asia perlu mempunyai kebijakan yang tepat untuk menangkal risiko.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan belajar dari pengalaman masa lalu bahwa sangatlah penting otoritas pengambil kebijakan mengambil kebijakan yang benar.
Kebijakan yang kredibel penting untuk bisa menjaga ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan.
"Kebijakan "stability over growth" pada Mei 2013 mengikuti perubahan kebijakan Federal Reserve adalah contoh yang menarik," ujarnya, Rabu (2/9).
Pertumbuhan yang berkelanjutan sangat krusial terhadap ekonomi, yang tidak hanya jangka pendek namun jangka panjang.
Kondisi global yang tidak bersahabat inilah yang kemudian membuat BI mengambil kebijakan moneter ketat sejak pertengahan 2013.
Menurut Agus, beberapa hasil positif dari kebijakan tersebut telah terjadi. Meskipun ekonomi Indonesia melambat mengikuti perlambatan ekonomi global, pertumbuhan Indonesia masih relatif tinggi di 4,67% pada triwulan II 2015.
Fundamental ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan yaitu perbaikan pada defisit neraca transaksi berjalan, surplus neraca perdagangan dan inflasi yang sesuai dengan target BI yaitu 4% plus minus 1%.
