Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank of England mengatakan akan meng-update perbankan dan industri asuransi Inggris minggu depan terkait pedoman paska-Brexit mengingat bahwa Inggris dan Uni Eropa (UE) kini telah mengadopsi kesepakatan transisi.
Mengutip Reuters, Jumat (23/3), bank dan perusahaan asuransi Inggris dihadapkan pada sebuah pilihan seperti membuka atau memperluas hub di UE, untuk memastikan mereka masih dapat melayani pelanggan di blok tersebut setelah Brexit Maret 2019 mendatang.
Perusahaan keuangan UE yang beroperasi di London juga menunggu untuk melihat apakah mereka dapat melanjutkan sebagai cabang atau harus mengkonversi menjadi anak perusahaan.
Regulator Eropa, bagaimanapun, sejauh ini tetap diam pada apakah akan meyakinkan bank untuk menjalankan bisnis seperti biasa selama periode transisi ataukah ada persyaratan untuk broperasi di Inggris.
Bank Sentral Eropa, yang mengatur pemberi pinjaman utama di zona euro, telah berulang kali mendesak bank-bank di Inggris untuk mempercepat aplikasi lisensi untuk hub Uni Eropa untuk menghindari kepadatan pengajuan perizinan sebelum hari Brexit.
Sektor keuangan menginginkan regulator di Inggris dan UE untuk mengatakan mereka tidak harus sepenuhnya menerapkan rencana Brexit pada Maret 2019 mendatang dan bahwa kontrak asuransi dan derivatif lintas batas tetap berlaku.
"Sekarang akan menjadi penting untuk memiliki kejelasan dari regulator mengenai harapan mereka sehubungan dengan periode transisi yang disepakati," Simon Lewis, kepala eksekutif AFME, badan industri perbankan Eropa.
Chris Cummings, kepala eksekutif Asosiasi Investasi Inggris yang mewakili perusahaan aset manajemen, ingin regulator untuk mengklarifikasi bagaimana mereka akan menafsirkan perjanjian politik tentang transisi.
"Perlu adanya diskusi yang substansial tentang perjanjian kerjasama regulasi sehingga perusahaan tahu mereka dapat terus melayani penabung dan investor di seluruh Eropa melalui Brexit dan seterusnya," kata Cummings.
Berita Terkait
Keruhnya isu Brexit melemahkan GBP/USD
