kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,72   2,08   0.22%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis ruang kantor menjadikannya miliarder (1)


Selasa, 25 Oktober 2016 / 13:39 WIB
Bisnis ruang kantor menjadikannya miliarder (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Ide bisnis bisa datang dari mana saja. Bisa dari hal yang sudah lumrah, namun dibutuhkan kejelian mencari ceruk pasar. Adam Neumann tergolong pengusaha muda yang cerdas menangkap peluang dari bisnis sewa menyewa kantor. Tidak seperti kebanyakan pebisnis properti yang hanya menyewakan kantor, Neumann justru fokus menyasar pebisnis perusahaan rintisan alias startup yang memerlukan sebuah ruangan kerja bagi berbisnis, dengan karakter penyewa yang sejenis.

Jumlah miliarder muda, kian bertambah. Kebanyakan dari mereka menjadi sukses lewat gagasan bisnis yang orisinal.

Adam Neumann salah satu contohnya. Gagasan pria berkebangsaan Israel ini sebenarnya sederhana, yakni menyewakan ruang kerja (coworking space) bagi para pebisnis.

Namun yang membedakan dengan bisnis rental kantor lainnya adalah pangsa pasar yang dibidik Neumann. Dia mengincar pebisnis perusahaan rintisan (startup) yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Segmen ini umumnya tak terlalu membutuhkan kantor yang luas, namun cukup dengan menyewa sebuah ruang kerja dalam lingkungan yang mendukung.

Sederhananya, penyewa ruang kerja tersebut dapat saling berinteraksi dengan belasan penyewa ruang kerja lainnya, dalam satu lantai gedung yang sama. Kini Neumann mengelola bisnis penyewaan tersebut di bawah kendali WeWork dan WeLive. Forbes mencatat, kekayaan pria yang kini berusia 37 tahun tersebut berjumlah US$ 2,4 miliar.

Sejarah bermula kala Neumann merintis bisnis penyewaan pada Mei 2008. Neumann saat itu memulai usaha di bawah bendera Green Desk. Dia menyulap satu lantai gedung menjadi sebuah ruang-ruang kerja. Mengetahui konsep ini banyak peminat, Neumann bersama temannya Miguel McKelvey membuat konsep baru yang lebih matang dengan nama WeWork di tahun 2010.

Neumann yakin, konsep bisnisnya  bisa tumbuh besar, karena pada saat itu di Amerika Serikat (AS) banyak ruangan gedung dibiarkan kosong terimbas krisis moneter tahun 2008. Beruntung, kala itu mulai bermunculan pebisnis startup yang membutuhkan ruang kerja. “Kami menyatukan kebutuhan perusahaan rintisan akan ruang kerja dan kebutuhan pengelola gedung untuk menyewakan tempatnya yang kosong kepada orang yang tepat,” ujar pria jebolan City University of New York Baruch itu, seperti dikutip Nydailynews.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×