kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chevron melego aset di Myanmar US$ 1,3 M


Selasa, 19 April 2016 / 11:12 WIB
Chevron melego aset di Myanmar US$ 1,3 M


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto

HONG KONG. Produsen minyak dan gas (migas) masih ketar-ketir. Masa depan yang masih suram memaksa produsen terus melepas aset demi mempercantik rapor kinerja. Salah satunya Chevron Corp.

Aksi Chevron melego aset terus berlanjut. Kabar terbaru, produsen migas asal Amerika Serikat (AS) ini dikabarkan bakal memulai proses penjualan aset di Myanmar. "Chevron akan menjual seluruh aset di Myanmar senilai US$ 1,3 miliar," ujar sumber Reuters, Senin (18/4).

Ini merupakan nilai penjualan aset terbesar yang pernah dilakukan Chevron. Produsen migas yang berbasis di California ini berharap bisa memperbesar porsi kas lewat penjualan aset non bisnis inti di Myanmar.

Saat ini, Chevron sudah menunjuk bank AS sebagai penjamin proses penjualan aset. Keputusan penjualan aset ditempuh Chevron setelah berbisnis selama lebih dari dua dekade diĀ  Myanmar.

Di Myanmar, Chevron memiliki 28,3% saham di ladang minyak Yadana dan Sein. Operator ladang minyak ini yakni produsen migas asal Prancis, Total SA.

Sebagian besar hasil produksi ladang minyak Yadana dan Sein disuplai ke pembangkit listrik Thailand. Chevron juga memiliki saham perusahaan pipa minyak yang mendistribusikan minyak dari Yadana dan Sein ke perbatasan Thailand.

Chevron juga memiliki 99% saham di perusahaan eksplorasi Block A5 di kawasan Rakhine Basin. Secara total, produksi gas harian Chevron di Myanmar mencapai 117 juta kubik kaki.

Sejatinya, ini bukan pertama kalinya bagi Chevron menjual aset agar terhindar kolaps. "Chevron juga sedang mencari pembeli untuk aset energi geothermal di Asia senilai US$ 3 miliar," bisik sumber tersebut.

Rumor beredar, Chevon akan melepas aset pembangkit panas bumi di Indonesia dan Filipina. Tahun ini, Chevron berencana melego asetnya senilai total US$ 15 miliar.

Selain jual aset, perusahaan minyak tersebut juga akan memangkas bujet anggaran sebanyak 36% pada tahun 2017 dan 2018 sebagai upaya penghematan karena anjloknya harga minyak.

Sepanjang tahun 2015, rapor Chevron memburuk. Chevron hanya mampu mengantongi laba bersih US$ 4,6 miliar, terendah dalam 13 tahun terakhir. Di kuartal IV 2015, Chevron rugi US$ 558 juta.




TERBARU

[X]
×