kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iran sukses ujicoba rudal di tengah tekanan AS


Sabtu, 23 September 2017 / 19:34 WIB
Iran sukses ujicoba rudal di tengah tekanan AS


Sumber: BBC | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Iran menyatakan telah berhasil melakuan uji coba rudal berjarak tempuh sedang, sebagai aksi tantangan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Roket bernama Khoramshahr itu memiliki jarak tempuh 2.000 kilometer (km). Rudal ini ditayangkan di TV nasional Iran namun tidak jelas lokasi persis di mana roket ini diluncurkan. 

Rudal ini pertama kali diperlihatkan dalam sebuah parade militer di Tehran pada Jumat kemarin. Media Iran melaporkan, roket ini mampu membawa banyak hulu ledak. 

"Iran tidak akan meminta izin dari negara manapun untuk memproduksi berbagai jenis rudal," ujar Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Amir Hatami seperti dilaporkan BBC.

Ini tampaknya respons dari kritik Trump terhadap program roket Iran dan anggapan melanggar kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015 dalam pertemuan PBB, Selasa lalu. Kemudian Presiden Iran Hassan Rouhani merespons dengan mengatakan Iran akan meningkatkan kekuatan militernya "sebagai pencegah" lewat uji coba tersebut.

Uji coba ini juga menjadi pesan kepada AS bahwa Iran mempertahankan diri dengan program nuklirnya dengan cara apapun yang dianggap sesuai oleh Iran.  Saat ini tampaknya Iran melihat cara yang ditempuh Korea Utara sebagai tanggapan terbaik untuk retorika Trump dan penghinaannya terhadap kesepakatan nuklir. 

Pada Juli lalu AS mengumumkan sanksi baru terhadap Iran terkait program rudal balistik yang dijalankan Iran. Negara itu juga dianggap mendukung organisasi teroris.

Sebelumnya Iran juga telah dikenakan sanksi pada Januari lalu setelah melakukan uji coba rudal balistik. Peluncuran itu dianggap melanggar kesepakatan nuklir di 2015 antara enam kekuatan dunia untuk membatasi program nuklir dengan imbal balik pelonggaran sanksi.   




TERBARU

[X]
×