Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Tapi harus diakui, Risihi piawai mengendus peluang. Rishi terinspirasi mengembangkan perusahaan rintisan teknologi kesehatan ini karena saudara perempuannya menderita diabetes. Rishi kemudian berpikir harus ada informasi yang tepat agar kesehatan pasien terus terjaga. Rishi kemudian mengembangkan aplikasi kesehatan yang menyediakan informasi kepada pasien, berbasis tablet layar sentuh yang ditempatkan di ruang tunggu dokter.
Ia kemudian mendirikan perusahaan rintisan, Outcome Health. Aplikasi buatan Rishi membuat interaksi antara dokter dan pasien menjadi lebih baik. Selain itu, teknologi perangkat lunak yang dikembangkan Rishi bisa menghasilkan keuntungan dari iklan yang ditampilkan.
Iklan ini berasal dari penjualan makanan, rumahsakit dan perusahaan asuransi kesehatan. Mengutip Forbes, pada 2016 lalu, salah satu pendapatan terbesar Outcome Health berasal dari iklan industri farmasi yang mencapai US$ 200 juta.
Saat ini, aplikasi Outcome Health sudah ada tersedia di 40.000 ruang tunggu dokter. Itu artinya aplikasi ini sudah ada di 20% total ruang dokter di Amerika Serikat. Rishi menargetkan 70% dari total ruangan dokter di Amerika Serikat akan menggunakan teknologinya.
Sejak didirikan, Outcome Health tercatat sudah mendapatkan beberapa pembiayaan dari investor. Beberapa investor yang telah menanamkan dananya di perusahaan Rishi di antaranya Goldman Sachs, CapitalG, Pritzker Group.
Investor tersebut tercatat telah menyuntik dana sebesar US$ 600 juta. Tak cukup sampai di situ, pendanaan lain juga telah diguyurkan oleh Groupon pada 2011 silam dengan nilai US$ 950 juta.
Dari beberapa pendanaan tersebut, Outcome Health saat ini tercatat merupakan salah satu perusahaan teknologi kesehatan dengan valuasi mencapai US$ 5,6 miliar.
Dari perkembangan bisnis yang dilakukan plus suntikan dana dari investor, bisnis Rishi semakin berkembang. Tercatat pada Agustus 2017 lalu, berdasarkan hitungan Forbes, Rishi merupakan miliarder dengan kekayaan senilai US$ 3,6 miliar.
(Bersambung)
