kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konglomerat dari bisnis sabun rumahan (1)


Kamis, 13 Oktober 2016 / 11:24 WIB
 Konglomerat dari bisnis sabun rumahan (1)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Di pasar sabun mandi, misalnya,  penetrasi produk pabrikan Nirma mencapai 90% di India. Lengkapnya jajaran produk sabun mandi Nirma pun diperkuat dengan jaringan distribusi yang luas. Produk sabun mandi Nirma sudah dijual di lebih dari dua juta gerai di India. Sejatinya, nama Karsanbhai tenar karena produk detergen.  

Semua berawal pada 1969 silam. Kala itu, Karsanbhai yang lulusan sarjana kimia memulai uji coba  pembuatan detergen di tanah kosong belakang rumahnya.  

Detergen hasil produksi rumahan itu kemudian dijual Karsanbhai dari pintu ke pintu dengan sepeda. Detergen buatan Karsanbhai diberikan label Nirma yang merupakan nama putrinya yang sudah tutup usia.  

Tak disangka, detergen Nirma laris manis di pasar. Detergen racikan Karsanbhai bahkan berhasil menggeser popularitas sabun cuci merek global pabrikan Unilever dan Procter & Gamble.

Mengutip www.financialexpress.com, menyasar pasar menengah bawah, Karsanbhai membanderol detergen Nirma seharga Rs 3 per kilogram (kg). Di saat yang sama, harga detergen saat itu bermerek Surf, dijual seharga Rs 13 per kg.

Puncak kejayaan detergen Nirma terjadi mulai tahun 1990-an. Kala itu, popularitas Nirma terdengar ke seluruh pelosok India lantaran gencarnya iklan dan jingle yang menarik perhatian.

Hingga saat ini, produk detergen dan sabun mandi merupakan mesin pencetak duit bagi Karsanbhai hingga menjadi konglomerat. Asal tahu saja, dia menguasai 20% pangsa pasar sabun mandi di India. Sementara, di segmen detergen, Nirma menggenggam 38% pangsa pasar.

Seiring berjalannya waktu, lini bisnis Karsanbhai terus meluas. Selain detergen dan sabun mandi, Nirma Group memproduksi garam dapur dan sabun pencuci piring. Untuk memperkuat kerajaan bisnisnya, Karsanbhai pun menggarap bisnis hulu dengan mendirikan pabrik kimia yang memproduksi bahan dasar detergen hingga sabun.

Aksi terakhir Nirma Group demi memperlebar skala bisnis yakni masuk ke bisnis semen. Secara tak terduga, Nirma membeli saham semen asal Prancis, Lafarge yang beroperasi di India senilai US$ 1,4 miliar pada Juli 2016. Forbes mencatat, pria 72 tahun ini kini menduduki peringkat ke-52 sebagai orang terkaya di India dengan harta US$ 2,2 miliar.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×