kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mario Draghi, Presiden ECB, anggap rencana kebijakan dagang Trump berbahaya


Kamis, 08 Maret 2018 / 21:41 WIB
 Mario Draghi, Presiden ECB, anggap rencana kebijakan dagang Trump berbahaya
ILUSTRASI. Mario Draghi, President ECB


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Keputusan sepihak atas kebijakan perdagangan adalah berbahaya. Perselisihan harus diselesaikan dengan menggunakan badan internasional. Demikian ujar Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank) Mario Draghi, Kamis 8 Maret 2018, waktu setempat.

Perkataan Draghi  merupakan tanggapan atas rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif impor baja dan aluminium. "Kami yakin bahwa perselisihan harus didiskusikan dan diselesaikan dalam kerangka multilateral. Keputusan sepihak itu berbahaya," kata Draghi pada sebuah konferensi pers setelah pertemuan kebijakan moneter reguler ECB.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan rencana untuk menambah pungutan impor baja dan aluminium dan secara terbuka mengangkat prospek perang dagang untuk mengurangi defisit perdagangan AS.

Draghi memperingatkan bahwa pendekatan sepihak pada masalah perdagangan, bagaimanapun, akan tercermin secara buruk pada hubungan diplomatik antarnegara.

"Ada juga kekhawatiran tentang keadaan hubungan internasional. Karena, jika Anda menetapkan tarif terhadap sekutu Anda, orang bertanya-tanya: siapa musuhnya?" tambahnya.

Draghi mengatakan bahwa dampak langsung dari tarif AS tidak mungkin besar. Tapi dampak jangka panjang akan tergantung pada apakah tindakan pembalasan dilakukan, apakah bakal ada respons dalam nilai tukar, dan bagaimana efeknya terhadap kepercayaan.

"Efek pada kepercayaan sangat sulit untuk dinilai, tapi jika negatif akan buruk bagi inflasi maupun prospeknya," imbuh Draghi.

Beberapa investor telah berspekulasi bahwa perang dagang dapat mempersulit rencana ECB untuk menarik stimulus moneter pascakrisis.




TERBARU

[X]
×