kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memupuk pundi uang lewat jasa video streaming (1)


Selasa, 27 Februari 2018 / 15:13 WIB
Memupuk pundi uang lewat jasa video streaming (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Wilmot Reed Hastings Jr


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tri Adi

Netflix tahun lalu mengalokasikan dana lebih dari US$ 1 miliar untuk biaya promosi. Seiring perkembangan bisnisnya, Netflix juga saat ini mulai melisensi program acara yang mereka buat sendiri. Ini berguna untuk membuka peluang penawaran konten jika pemasok konten yang digandeng menghentikan kerja sama konten. Strategi ini menjadi bagian dari cara menambah pundi-pundi uang di masa depan.

Tapi siapa sangka, perusahaan dengan kapitalisasi saham miliaran dollar AS ini bermula dari hanya memiliki 30 karyawan. Netflix diluncurkan pada 14 April 1998 dengan modal 925 DVD yang tersedia melalui model bayar per sewa dengan tarif dan tanggal jatuh tempo yang serupa dengan pesaingnya yang memiliki toko offline, yakni Blockbuster.

Namun Netflix mulai memperkenalkan konsep langganan bulanan pada September 1999 dan kemudian menawarkan model sewa tunggal pada awal tahun 2000. Sejak saat itu, perusahaan ini telah membangun reputasi pada model bisnis penyewaan tanpa tanggal jatuh tempo, tanpa biaya keterlambatan, atau biaya sewa per judul.

Sebagai pria yang memiliki banyak ide inovasi, Hastings mampu menghasilkan layanan anyar yang diminati masyarakat. Itu yang membuat Netflix terus berkembang. Bahkan di tahun 2000, Blockbuster sempat berusaha menawar membeli 95% saham Netflix seharga US$ 50 juta. Namun Hastings menolak tawaran tersebut. Hastings memilih untuk membesarkan bisnisnya lewat inovasi dan keringat sendiri.

Saham Netflix kemudian ditawarkan ke publik atawa go public pada tahun 2002 dengan valuasi saham sebesar US$ 82,5 juta dengan harga saham di awal penjualan sebesar US$ 15 per saham. Setelah IPO, di tahun yang sama, perusahaan ini juga sempat menjual 825.000 saham dengan harga yang sama.

Di tahun pertama sebagai perusahaan terbuka, Netflix masih mengalami kerugian. Netflix baru bisa membukukan laba pertamanya selama tahun fiskal 2003 dengan menghasilkan laba sebesar US$ 6,5 juta dengan pendapatan sebesar US$ 272 juta. Pada tahun 2005, Netflix telah memiliki koleksi 35.000 film.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×