kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencoba keluar dari kepailitan, Toys R Us akan tutup 180 gerai di AS


Rabu, 24 Januari 2018 / 13:59 WIB
Mencoba keluar dari kepailitan, Toys R Us akan tutup 180 gerai di AS


Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Toys "R" Us Inc akan menutup sekitar seperlima gerainya di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini dilakukan ritel toko mainan tersebut untuk mencoba keluar dari kebangkrutan. 

CEO Toys R Us David Brandon mengatakan dalam pernyataan di situs resmi perusahaan, pihaknya akan menutup sekitar 180 gerai di AS mulai Februari mendatang hingga pertengahan April.

"Namun seluruh gerai yang berlokasi di Kanada yang berjumlah 83 gerai masih akan tetap beroperasi," ujar Kepala Unit Toys R Us Kanada, Melanie Teed-Murch seperti dikutip Reuters. 

Toys R Us telah mengajukan perlindungan kebangkrutan tepat menjelang musim liburan AS dan Kanada, yang sejatinya penting bagi peritel untuk menggenjot penjualan. Pengajuan tersebut untuk merestrukturisasi utang jangka panjang sebesar US$ 5 miliar. 

Toys R Us yang juga mengoperasikan rantai gerai Babies R Us ini telah menyisihkan lebih dari US$ 400 juta dari pinjaman kepailitan yang sebesar US$ 3,1 miliar untuk membangun sekitar 900 toko dalam tiga tahun ke depan.

Perusahaan ini juga akan mencoba untuk mempekerjakan pegawai yang lebih berpengalaman dan juga memberi gaji yang lebih baik kepada karyawannya sebagai strategi mengangkat perusahaan dari keterpurukan.  

Menutup lokasi yang tidak berkinerja baik menjadi bagian dari strategi keluar dari kebangkrutan. Peritel ini juga berencana mengembangkan situs online untuk merangkul konsumen yang ingin berbelanja lewat online. 

Perusahaan yang berbasis di New Jersey, AS ini juga akan berjuang untuk keluar dari kebangkrutan dengan mencoba menjalankan strategi seperti lakukan peritel lainnya untuk bersaing dengan e-commerce. Memang, bisnis toko mainan ini tertekan oleh menjamurnya toko online yang membuat konsumen mulai meninggalkan pembelian mainan di gerai offline.




TERBARU

[X]
×