kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura melarang iklan minuman manis untuk memerangi diabetes


Kamis, 10 Oktober 2019 / 15:26 WIB
Singapura melarang iklan minuman manis untuk memerangi diabetes


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura akan melarang iklan minuman bersoda dan jus tertentu. Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa larangan ini adalah bagian dari upaya menurunkan konsumsi gula di Singapura, yang merupakan salah satu negara dengan tingkat diabetes tertinggi di dunia.

Perincian lebih lanjut larangan ini akan dirilis tahun depan. Singapura juga akan mewajibkan produsen untuk menyematkan label peringatan kesehatan. 

Tindakan Singapura lebih jauh daripada tindakan di negara-negara lain seperti Meksiko dan Inggris, yang membatasi kapan iklan makanan dan minuman berkalori tinggi dapat ditampilkan di televisi. Jam tayang ini untuk membatasi paparan minuman berkalori tinggi terhadap anak-anak.

"Kami akan memperkenalkan larangan iklan atas produk untuk sugar-sweetened beverages (SSB) yang paling tidak sehat di semua platform media massa lokal, termasuk saluran siaran, cetak, di luar rumah dan online," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Lima makanan dan minuman ini harus dihindari demi memiliki perut rata

Singapura juga mempertimbangkan pajak untuk produsen dan importir minuman manis. Bahkan, Negeri Merlion ini mempertimbangkan larangan total atas penjualan beberapa minuman tersebut.

The Coca-Cola Company, pembuat minuman terbesar di dunia, mengatakan pihaknya menyambut rencana tersebut dan akan bekerja untuk mengurangi kadar gula dalam minuman yang dijual di Singapura.

"Kami akan terus memikirkan kembali resep-resep kami di Singapura untuk mengurangi gula, karena sementara gula dalam jumlah sedang baik-baik saja, kami setuju bahwa terlalu banyak itu tidak baik untuk siapa pun," kata Ahmed Yehia, manajer negara untuk Coca-Cola Singapura dan Malaysia.

"Kami memperkirakan dampak minimal pada portofolio kami dari pengumuman ini," tambah Yehia.

Baca Juga: Agar terhindar dari serangan jantung, simak beberapa hal ini

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan akan berkonsultasi dengan konsumen, produsen minuman dan industri periklanan dalam beberapa bulan mendatang mengenai langkah-langkah tersebut tanpa memberikan batas waktu untuk implementasi.

Singapura memiliki salah satu tingkat diabetes tertinggi di dunia. Sebagian disebabkan oleh populasi yang cepat menua dan budaya makan di pusat jajanan murah.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×