kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

2 Saham Warren Buffett untuk Dipegang Selamanya


Kamis, 26 September 2024 / 16:45 WIB
2 Saham Warren Buffett untuk Dipegang Selamanya
ILUSTRASI. Karir investasi Warren Buffett telah menginspirasi banyak investor untuk mengikuti strategi yang dia terapkan. Photographer: Nelson Ching/Bloomberg *** Local Caption *** Warren Buffett


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Karir investasi Warren Buffett telah menginspirasi banyak investor untuk mengikuti strategi yang dia terapkan. Salah satu cara terbaik untuk meniru gaya investasi "Oracle of Omaha" adalah dengan memperhatikan pemilihan sahamnya di Berkshire Hathaway.

Mengutip fool.com, dalam portofolio Berkshire, terdapat banyak bisnis yang dimiliki secara pribadi, namun Buffett melihat pembelian saham dengan cara yang sama seperti membeli keseluruhan bisnis. Di antara berbagai pilihan sahamnya, Coca-Cola dan Apple menjadi dua saham yang sangat direkomendasikan untuk dipegang seumur hidup.

1. Coca-Cola: Ikon yang Bertahan Lama

Coca-Cola (KO 0.17%) telah menjadi bagian dari portofolio saham Berkshire selama 35 tahun. Di tahun 2024, saham ini menunjukkan performa yang kuat dengan kenaikan sebesar 22%. Meskipun tren pengeluaran konsumen menunjukkan kelemahan, industri minuman tetap tangguh.

Pada kuartal kedua, Coca-Cola melaporkan peningkatan pendapatan yang disesuaikan sebesar 15% dibandingkan tahun lalu, berkat kenaikan harga dan penjualan konsentrat yang seimbang.

Baca Juga: Bukan Duit, Aset Berharga yang Harus Dijaga Menurut Warren Buffett Adalah 1 Hal Ini

Coca-Cola memiliki merek yang kuat, memberikan keunggulan kompetitif yang tahan lama. Hubungan berharga dengan mitra ritel juga membantu mendorong penjualan.

Misalnya, perusahaan baru-baru ini meluncurkan botol yang lebih ringan dan lebih terjangkau di India, dengan umur simpan yang lebih lama, yang membantu menjangkau lebih banyak pelanggan dan mengurangi biaya.

Perusahaan ini juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menyesuaikan harga, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan pendapatan, tetapi juga akan menghasilkan operasi yang lebih efisien dari waktu ke waktu. Margin perusahaan meningkat pada kuartal terakhir, menunjukkan tanda positif untuk permintaan yang lebih kuat di masa mendatang.

Industri minuman bersoda karbonasi menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Statista memperkirakan bahwa pendapatan di pasar rumah akan tumbuh 5% setiap tahun hingga 2028. Dengan dividen yang diproyeksikan sebesar 2.70%, saham Coca-Cola seharusnya tumbuh dalam nilai seiring waktu, memberikan keuntungan bagi para investornya.

Baca Juga: Bill Gates ungkap Rahasia Kesuksesannya saat Dirikan MIcrosoft

2. Apple: Peluang Besar di Era Kecerdasan Buatan

Saham Apple (AAPL -0.44%) telah meroket ke tingkat tertinggi baru setelah pengumuman Apple Intelligence pada bulan Juni. Investor memperkirakan siklus upgrade yang kuat untuk iPhone, yang menyumbang sebagian besar dari US$385 miliar penjualan tahunan Apple.

Meskipun Berkshire mengurangi kepemilikannya yang besar pada kuartal kedua, Buffett tidak sepenuhnya menjual saham Apple. Ia sebelumnya menyebut Apple sebagai bisnis yang lebih unggul dibandingkan dengan yang dimiliki Berkshire lainnya.

Dengan lebih dari 2,2 miliar perangkat aktif terpasang, Apple Intelligence adalah pembaruan gratis yang diharapkan akan mendorong siklus upgrade besar untuk Apple dalam beberapa tahun ke depan. Fitur AI ini akan mengubah cara jutaan pelanggan berinteraksi dengan perangkat mereka, berpotensi menghasilkan pertumbuhan yang signifikan.

Kesempatan paling menarik untuk Apple adalah dampak dari semakin banyaknya perangkat terpasang terhadap bisnis layanan yang menguntungkan. Pendapatan dari layanan Apple telah mencapai rekor baru menjelang peluncuran Apple Intelligence, dengan kenaikan 14% tahun-ke-tahun pada kuartal lalu.

Baca Juga: Warren Buffett Jual Lebih Banyak Saham Bank of America, Sekarang Tinggal 10,5%

Apple telah melakukan investasi untuk memperluas penawaran konten di Apple TV+ dan layanan lainnya, yang telah mendorong jumlah langganan berbayar melebihi 1 miliar.

Meskipun saham Apple diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba yang lebih tinggi dibandingkan saat Buffett pertama kali membeli sahamnya pada tahun 2016, investor harus mengharapkan bahwa saham tersebut akan mengikuti pertumbuhan laba Apple.

Dengan statusnya sebagai salah satu merek paling berharga di dunia, Apple diperkirakan akan semakin berharga di era kecerdasan buatan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×