Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meski pandemi belum usai menggerogoti perekonomian global, jumlah dan kekayaan miliarder terus bertambah. Majalah Forbes mencatatkan total kekayaan orang super tajir ini mencapai US$ 13,1 triliun.
Para taipan di kawasan Asia juga mampu menaikan kekayaannya selama dua tahun pandemi mengguncang dunia. Tercermin dari, total kekayaan 20 keluarga terkaya di kawasan ini naik US$ 33 miliar menjadi US$ 495 miliar di sepanjang 2021, mengutip Bloomberg pada Minggu (30/1).
Nilai itu mampu melebihi nilai produk domestik bruto (PDB) Hong Kong ataupun Singapura. Bahkan, keluarga tajir ini menyumbang 3,74% dari total kekayaan miliarder dari seluruh penjuru dunia yang berjumlah 2.755 orang.
Keluarga Ambanis, Hartono, dan Mistry keluar sebagai pemimpin klan terkaya di Asia. Dinasti-dinasti ini, beberapa di antaranya berusia enam generasi, mereka menyadari perlu cepat beralih ke teknologi hijau dan e-commerce. Tak jarang yang ikut terlibat dalam investasi terbaru seperti metaverse atau biotek yang sangat volatil.
Baca Juga: Nilai Harta Orang Kaya Dunia Banyak Terpangkas
“Banyak taipan dalam bisnis tradisional telah melihat bisnis mereka dapat terganggu oleh perusahaan teknologi yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya. Mereka tahu bahwa jika mereka tidak bereaksi cukup cepat, mereka bisa kalah,” kata Kevin Au, direktur Center for Family Business di Chinese University of Hong Kong.
Keluarga Ambanis dari India, mampu memimpin peringkat pertama untuk tahun ketiga berturut-turut sebagai kelompok paling kaya di Asia. Lewat Reliance Industries Ltd, mereka menyasar bisnis ke arah teknologi dan e-commerce.
Lalu ada keluarga Cheng dari Hong Kong mampu memiliki kekayaan sekitar US$ 23 miliar. Bisnis keluarga yang awalnya hanya bergerak di bidang perhiasan terus dikembangkan ke sektor riil estat dengan mendirikan New World Development.
Kelompok ini tengah mengembangkan beberapa proyek properti paling ambisius di bekas jajahan Inggris. Termasuk kompleks olahraga yang dijadwalkan pada tahun 2023 di lokasi bandara lama Hong Kong yang akan memiliki stadion berkapasitas 50.000 kursi dan arena 10.000 kursi.
Baca Juga: Tangan Kanan Warren Buffett Sebut Bitcoin Sebagai Racun Tikus, Ini Alasannya
Di kota di mana properti telah mendominasi kehidupan ekonomi dan jiwa kolektif selama beberapa dekade, Adrian Cheng sebagai pemimpin keluarga ini mula fokus menggarap bisnis kripto, biotek, dan e-commerce. Ia juga berjanji, tidak akan menggunakan batu bara untuk properti sewaannya di kawasan Greater Bay Area Hong Kong.
Cheng juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan US$ 359 juta bagi Animoca Brands. Perusahaan ini bergerak pada industri gim dan NFT yang berbasis di Hong Kong, melalui C Ventures, sebuah kendaraan investasi yang ia dirikan bersama.
Ia telah berinvestasi di lebih dari 30 startup, termasuk pertukaran perdagangan crypto Matrixport, raksasa AI SenseTime Group Inc. dan platform layanan pengiriman Lalamove.
Kendati demikian, ada juga kelompok yang terkena sengatan Covid-19. Hal ini dirasakan oleh keluarga Hos dari raksasa kasino SJM Holdings Ltd., Chirathivat dari Central Group Thailand, dan pengembang properti Ngs of Singapore Far East Organization Center Pte. Klan-klan ini tidak lagi berada di antara 20 keluarga terkaya di Asia karena perusahaan mereka menderita akibat krisis virus corona.