Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Mereka Menolak Mentalitas Kerja-Tanpa-Kehidupan
Mungkin alasan paling menentukan mengapa Gen Z mungkin kehilangan pekerjaan adalah penolakan mereka terhadap budaya kerja tradisional, yang menekankan jam kerja panjang, ketersediaan konstan, dan keterlibatan dalam pekerjaan seseorang.
Kesuksesan telah dikaitkan dengan kerja keras dan pengorbanan karier bagi generasi yang lebih tua.
"Budaya kerja keras" generasi milenial meromantisasi gagasan bekerja malam, akhir pekan, dan hari libur untuk maju.
Namun, Gen Z tidak mempercayainya. Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji — mereka menginginkan keseimbangan, makna, dan rasa kepuasan pribadi yang tidak sepenuhnya terkait dengan pekerjaan.
Laporan Deloitte lainnya dari tahun 2023 menemukan bahwa 50% responden Gen Z menempatkan "keseimbangan kehidupan kerja" sebagai salah satu prioritas utama mereka saat mempertimbangkan pekerjaan. Generasi yang "mengungkapkan pendapat" ini cenderung tidak menoleransi lingkungan tempat kerja yang beracun dan lebih cepat meninggalkan posisi yang tidak memenuhi harapan mereka.
Hal ini tidak selalu berarti kemalasan. Gen Z lebih bersedia memprioritaskan kesejahteraan pribadi dan kesehatan mental daripada kemajuan karier. Perubahan prioritas ini dapat mengejutkan bagi rekan kerja mereka yang lebih tua dan perusahaan yang mengharapkan karyawan untuk bekerja lebih keras.
Tonton: Baby Boomer Generasi Terkaya yang Pernah Ada, Siapa Generasi yang Jadi Pecundang?
Gen Z cenderung tidak begadang di kantor atau terus-menerus menghubungi melalui email setelah jam kerja.
Penting untuk menyadari bahwa banyak masalah di tempat kerja yang dihadapi Gen Z bukanlah sepenuhnya kesalahan mereka. Mereka telah tumbuh di dunia yang berubah dengan cepat, di mana janji-janji tradisional tentang keamanan kerja dan kemajuan karier tidak selalu terbukti benar.
Mereka telah belajar bahwa ada hal lain dalam hidup selain bekerja untuk perusahaan yang tidak selalu memberi mereka penghargaan atas hal itu.
Generasi Z tidak dipecat hanya karena mereka adalah pekerja "generasi yang buruk". Sebaliknya, mereka berbenturan dengan sistem kerja yang ketinggalan zaman dan kegagalan beradaptasi dengan kebutuhan modern.