Sumber: Yahoo Finance | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, investor miliarder yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha," memiliki segudang kebijaksanaan dalam hal membangun kekayaan. Alih-alih mempercayai skema cepat kaya, Buffett lebih memilih pendekatan yang realistis dan jangka panjang.
Berikut adalah lima cara yang disetujui Buffett untuk membangun kekayaan dengan cepat, namun tetap praktis dan dapat dilakukan oleh sebagian besar dari kita.
1. Kembangkan Kebiasaan Pengeluaran yang Bijaksana
Buffett selalu menekankan pentingnya mengendalikan pengeluaran sebelum melakukan hal lainnya. Meski menjadi salah satu orang terkaya di dunia, ia masih tinggal di rumah sederhana yang dibelinya hampir 70 tahun lalu. Mengapa? Karena ia sangat menghargai setiap dolar yang ia keluarkan.
Statistik mengejutkan menunjukkan bahwa 78% orang Amerika hidup dari gaji ke gaji. Saran Buffett? Rencanakan penghasilan dan pengeluaran Anda, tidak peduli berapa banyak yang Anda hasilkan.
Baca Juga: Warren Buffett Jadi Inspirasi Bill Gates di Usia Senjanya: Pensiun Bukan Opsi Menarik
Hitung berapa penghasilan Anda per jam, lalu bandingkan dengan harga barang yang ingin Anda beli. Misalnya, Tesla seharga US$50,000 mungkin terlihat kurang menarik ketika Anda menyadari bahwa harganya setara dengan 2.283 jam kerja Anda.
Buffett juga tidak menyukai kartu kredit. Ia menyarankan untuk menghilangkan utang kartu kredit sesegera mungkin.
2. Buat Uang Anda Bekerja untuk Anda
Setelah pengeluaran terkendali, saatnya membuat uang Anda bekerja. Buffett percaya bahwa Anda tidak perlu menjadi jenius untuk berinvestasi. Kuncinya adalah bertindak cerdas. Jangan biarkan tabungan Anda hanya duduk diam, karena inflasi akan mengurangi nilai uang Anda dari waktu ke waktu.
Pertimbangkan untuk memindahkan tabungan Anda ke akun tabungan dengan bunga tinggi. Jika ingin kekayaan Anda bertumbuh lebih cepat, cobalah investasi pada saham dividen. Anda bahkan bisa memulainya hanya dengan US$100.
Namun, ingatlah untuk memotong pengeluaran yang tidak perlu seperti makan di luar atau membeli gadget mahal. Uang Anda tidak bisa bekerja untuk Anda jika semua dihabiskan untuk hal-hal konsumtif.
Baca Juga: Warren Buffett Sumbangkan Lebih dari Separuh Kekayaannya ke 5 Yayasan Ini, Apa Saja?
3. Bangun Lingkaran Pertemanan yang Berkualitas
Ada pepatah yang mengatakan, "Anda adalah rata-rata dari lima orang yang paling sering Anda habiskan waktu bersama." Buffett percaya akan hal ini. Menurutnya, Anda sebaiknya mengelilingi diri dengan orang-orang yang lebih baik dari Anda.
Contohnya, kemitraan Buffett dengan Charlie Munger. Bersama-sama, mereka membangun Berkshire Hathaway menjadi perusahaan besar dengan rata-rata keuntungan tahunan sebesar 20,1% dari tahun 1965 hingga 2021, hampir dua kali lipat dari Indeks S&P 500.
4. Berinvestasi pada Diri Sendiri
Buffett memberikan nasihat bijak bahwa "investasi terbaik yang dapat Anda lakukan adalah pada diri Anda sendiri." Menurutnya, Anda harus menjadi individu yang tak tergantikan. Perusahaan cenderung enggan memberhentikan karyawan yang serba bisa, terutama saat kondisi ekonomi sulit.
Pelajari keterampilan baru, lanjutkan pendidikan, dan lakukan segala hal yang bisa membuat Anda lebih unggul dari yang lain. Buffett juga menyarankan agar tetap up-to-date dengan berita bisnis sehingga Anda tahu keterampilan apa yang paling dibutuhkan saat ini dan bagaimana Anda bisa mengembangkannya.
Baca Juga: Lagi, Warren Buffett Jual Saham Bank of America. Total Mendekati US$7 Miliar
5. Berpikir Nilai & Berpikir Jangka Panjang
Strategi terakhir dari Buffett adalah investasi dengan fokus pada nilai. Cari perusahaan yang undervalued, investasikan, dan tunggu. Dalam jangka panjang, pasar biasanya akan mengenali nilai sejati perusahaan tersebut, dan investasi Anda akan bertumbuh.
Namun, kuncinya adalah berpikir jangka panjang. Seperti yang dikatakan Buffett, "Saham sangat aman untuk jangka panjang dan sangat tidak aman untuk besok."
Berpikir jangka panjang memberi banyak manfaat, seperti membiarkan bunga majemuk bekerja, mendorong diversifikasi, dan membantu menghindari keputusan impulsif yang didorong oleh emosi.
