Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Dampak penyebaran varian Delta belum sepenuhnya selesai diatasi, kini dunia sudah dihadapkan dengan kemunculan varian baru Omicron yang disebut menular 500% lebih cepat daripada virus Covid-19 asli. Varian baru ini membuat sejumlah negara-negara mulai ketakutan.
Hingga saat ini, Varian Omicron sudah terdeteksi masuk ke delapan negara. Inggris, Jerman dan Italia mengumumkan telah mendeteksi varian baru ini pada Sabtu (27/10). Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan sejak itu juga terdeteksi di Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong.
Kemunculan varian baru ini membuat negara-negara tersebut langsung kembali mengumumkan langka-langkah baru untuk menahan penyebarannya.
Baca Juga: Cegah varian omicron, karantina kedatangan dari luar negeri diperpanjang jadi 5 hari
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson misalnya, langsung mengumumkan langkah-langkah kebijakan baru. Sedangkan negara-negara lain semakin banyak memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan.
Boris Johnson menguraikan langkah-langkah yang mencakup aturan test Covid-19 yang lebih ketat untuk orang-orang yang tiba di negara itu. Namun, Inggris tidak membatasi aktivitas sosial selain mewajibkan pemakaian masker.
"Kami akan meminta siapa pun yang memasuki Inggris untuk melakukan tes PCR pada akhir hari kedua setelah kedatangan mereka dan mengisolasi diri sampai mereka mendapatkan hasil negatif," kata Johnson dalam konferensi pers dikutip Reuters, Sabtu (27/11).
Orang-orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang dites positif untuk kasus dugaan Omicron diharuskan menjalani karantina selama 10 hari dan pemerintah akan memperketat aturan mengenakan penutup wajah.
Menteri kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, ada dua kasus terkait Omicron yang terdeteksi di Inggris terkait dengan perjalanan ke Afrika Selatan.
Baca Juga: Varian virus baru Omicron memukul rupiah