Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Sebuah pencarian laut dan udara besar-besaran sedang berlangsung pada Jumat (31/7) terhadap delapan parjurit Marinir Amerika Serikat (AS) yang hilang di lepas pantai California Selatan, setelah kecelakaan latihan Kamis (30/7).
Mengutip Reuters, Korps Marinir AS dalam sebuah pernyataan Jumat (31/7) menyebutkan, kecelakaan dalam latihan militer tersebut juga mengakibatkan satu anggota Marinir tewas dan dua lainnya terluka.
Sebanyak 15 anggota Marinir dan 1 pelaut Angkatan Laut (AL) AS sedang menaiki kendaraan amfibi serangan yang mulai kemasukan air sekitar pukul 5:45 sore waktu setempat pada Kamis (30/7), menurut pernyataan itu.
Baca Juga: Untuk cegah China, AS bakal tempatkan unit Marinir bersenjata rudal di Jepang
Satu anggota Marinir AS meninggal di Rumahsakit Scripps Memorial La Jolla, dan dua lainnya dibawa ke rumahsakit. Satu di antaranya dalam kondisi kritis dan satu lainnya dalam kondisi stabil, sebut Korps Marinir AS.
Sebuah kapal perusak AL dan kapal cutter Coast Guard AS mencari di laut. Sementara tiga helikopter AL dan helikopter Coast Guard AS melakukan pencarian melalui udara. Beberapa kapal kecil AL ikut mencari.
Semua anggota yang berlatih berasal dari Unit Ekspedisi Marinir ke-15, yang berbasis di Camp Pendleton. Ini merupakan pangkalan Marinir terbesar di Pantai Barat Amerika Serikat, antara Orange dan San Diego.
Baca Juga: Infeksi Covid-19 Meluas, Dua Pangkalan Marinir AS di Okinawa Jepang Lockdown
Marinir AS sering berlatih serangan pantai menggunakan kendaraan angkut pasukan amfibi. Insiden itu terjadi selama apa yang Korps Marinir AS sebut sebagai latihan rutin di dekat Pulau San Clemente.
"Kami sangat sedih dengan kejadian tragis ini. Saya meminta Anda berdoa untuk anggota Marinir, pelaut, dan keluarga mereka saat kami melanjutkan pencarian," kata Kolonel Christopher Bronzi, Komandan Unit Ekspedisi Marinir ke-15, di Twitter, seperti dikutip Reuters.