Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
SEOUL. Pasar bir di Asia masih menggiurkan produsen minuman alkohol global. Yang terbaru, produsen bir terbesar dunia, Anheuser-Busch Inbev hampir menyelesaikan negosiasi pembelian Oriental Brewery asal Korea Selatan.
Seorang sumber membisikkan Reuters, AB Inbev akan membeli saham Oriental dari dua perusahaan ekuitas KKR & Co LP dan Affinity Equity Partners dengan nilai lebih dari US$ 4,5 miliar.
Transaksi ini kembali menunjukkan, potensi pasar minuman alkohol di Asia yang mencapai US$ 258 miliar, masih bergerak cepat. Namun, sumber tersebut mengingatkan, negosiasi ini bisa saja gagal.
AB Inbev, KKR dan Affinity belum memberi komentar. Sementara Reuters belum bisa meminta konfirmasi dari Oriental Brewery.
AB Inbev sebelumnya pernah menjadi pemilih Oriental. Perusahaan ini menjual Oriental pada tahun 2009 dengan nilai US$ 1,8 miliar demi mengurangi beban utang.
AB Inbev memiliki hak membeli kembali saham ini dengan ketentuan khusus hingga Juli 2014. Berdasarkan perjanjian itu, KKR juga berhak menjual Oriental dengan nilai lima kali dari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).
Pada akhir 2012 lalu, EBITDA Oriental Brewery mencapai US$ 400 juta. Perusahaan ini menjadi salah satu produsen bir terbesar di Korea Selatan.
Pasar bir di Asia yang kian molek mendorong nilainya menjadi premium. Tahun 2012, Heineken NV membeli Asia Pacific Breweries Ltd (APB), produsen bir Tiger, dengan nilai US$ 6,4 miliar. Nilai ini mencapai 35 kali lebih mahal dibanding laba APB.
Pembelian Oriental akan memperbesar kontribusi Asia Pasifik bagi bisnis AB Inbev. Porsi kawasan ini masih kecil, yaitu 14,3% dari penjualan total 403 juta hektoliter bir perusahaan, atau sekitar 2,5% dari EBITDA AB Inbev yang mencapai US$ 15,5 miliar.