Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
Insiden itu menyebabkan penundaan keberangkatan untuk puluhan penerbangan lebih dari 30 menit. Bahkan tak hanya bandara New Delhi, akhirnya peristiwa itu pun merembet dan menyebabkan kemacetan di bandara lain di India.
Saham IndiGo turun 1,5% setelah maskapai tersebut maskapai ini mengatakan bahwa operasi penerbangannya terpengaruh. SpiceJet dan Air India juga memperingatkan akan adanya penundaan.
Baca Juga: Bandara Mumbai Milik Adani Kantongi Pendanaan US$ 750 Juta
Otoritas Bandara India mengatakan bahwa masalah teknis di Sistem Pengalihan Pesan Otomatis, yang digunakan untuk menghasilkan rencana penerbangan, memaksa pengendali untuk mengembangkannya secara manual, yang menyebabkan penundaan. Menurut sumber, persoalan tersebut sudah mulai terjadi pada Kamis malam waktu setempat.
"Tim teknis sedang bekerja untuk memulihkan sistem secepatnya," kata AAI dalam sebuah posting di X.
Namun ia tidak menanggapi permintaan tambahan untuk berkomentar tentang apa yang menjadi penyebabnya.
Insiden ini terjadi setelah serangan ransomware yang mengganggu beberapa beberapa bandara terbesar di Eropa, melumpuhkan sistem check-in otomatis otomatis dan mempengaruhi penerbangan pada bulan September.
Kesalahan tersebut menunda sekitar 25 keberangkatan penerbangan pada hari Kamis dan lebih dari 175 penerbangan pada hari Jumat. Bandara Delhi menangani 60-70 pergerakan pesawat per jam. Data dari Flightradar24 rata-rata penundaan keberangkatan mencapai 55 menit.
Baca Juga: Pilot Duga Ada Kerusakan Teknis, Pesawat Air India Balik Lagi ke Bandara Hong Kong
Kerusakan juga melanda beberapa maskapai penerbangan internasional, dengan penerbangan ITA Airways ke Roma tertunda hampir dua jam dan penerbangan Virgin Atlantic ke London lebih dari satu jam. Penerbangan yang dijadwalkan lepas landas antara pukul 06.00 dan 08.00 awaktu setempat adalah yang paling terpengaruh.
Menurut sumber maskapai kepada Reuters, pesawat masih mendarat di bandara, tetapi lepas landas terganggu. Lalu Lintas Udara Kontrol Lalu Lintas Udara belum memberi tahu maskapai penerbangan kapan masalah ini akan berakhir.
Bandara Delhi menangani sekitar 78 juta penumpang pada tahun 2024, menjadikannya bandara tersibuk kesembilan di dunia. Menurut Airports Council International, operator bandara ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh GMR Airports, sementara kontrol lalu lintas udara dikelola oleh AAI.













