Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Investor Nestle telah menyerukan agar chairman Paul Bulcke mundur menyusul kepergian CEO kedua hanya dalam kurun waktu setahun. Hal ini dilaporkan oleh Financial Financial Times pada Sabtu (13/9/2025).
Pemegang saham mengatakan bahwa pemecatan mantan CEO Laurent Freixe dan cara investigasi terhadap perilakunya ditangani telah memperburuk kekhawatiran mereka atas tata kelola di Nestle. Ini membuat membuat mereka mempertanyakan pengambilan keputusan Bulcke.
"Saya rasa Bulcke tidak akan pindah sebelum bulan April, tetapi dia seharusnya pergi ketika Mark Schneider dipaksa keluar," kata Alexandre Stucki, pendiri AS Investment Management, yang mewakili investor keluarga pendiri Nestle.
Baca Juga: Laba Nestle India Turun Karena Tingginya Harga Komoditas
Namun, Nestle tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk menjelaskan terkait pemecatan tiba-tiba Freixe pada awal September karena mengungkapkan hubungan romantis hubungan romantis dengan seorang bawahan.
Pemecatan Freixe terjadi setahun setelah pendahulunya Schneider tiba-tiba mengundurkan diri dan 2,5 bulan setelah Bulcke mengatakan kepada Financial Times bahwa kedua CEO kepergian kedua CEO tersebut tidak terkait karena perilaku.
Bulcke, merupakan warga negara Belgia dan Swiss berusia 70 tahun yang telah telah menjabat sebagai ketua dewan sejak April 2017. Menurut para investor kepada Reuters, Juli 2025, dukungan untuk Bulcke telah berkurang karena keraguan tentang pemulihan Nestle usai pandemi. Namun, pada April 2025, Bulcke terpilih kembali dengan 84,8% suara. Jumlah ini turun dibanding 96% suara yang ia terima pada tahun 2017.