kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AIG Melobi The Fed, Cari Pinjaman US$ 40 Miliar


Senin, 15 September 2008 / 14:09 WIB
AIG Melobi The Fed, Cari Pinjaman US$ 40 Miliar


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Insurer American International Group Inc (AIG) saat ini sedang didera masalah berat. Harian New York Times menulis, AIG kini mengalami penurunan peringkat dan tengah mencari modal kerja bagi perusahaannya. Sebagai langkah awal, AIG sudah melakukan pendekatan intensif dengan the Federal Reserve (The Fed) guna mencari pinjaman jangka pendek sebesar US$ 40 miliar.

Berdasarkan laporan yang ditulis Times, Wall Street Journal, dan CNBC, Chief Executive Robert Willumstad sudah bertandang ke kantor The Fed pada Minggu malam terkait rencana pinjaman itu. Tentunya, langkah yang diambil AIG tersebut menambah buruk kondisi Wall Street saat ini.

Seperti yang diketahui, Lehman Bros tengah berada di gerbang kebangkrutan dan Bank of Amerika berencana untuk mengambil alih Merrill Lynch & Co. Normalnya, the Fed mengarahkan kebijakan keuangan dan mengawasi kinerja bank-bank. Namun, CNBC melaporkan, AIG saat ini tengah mencari pinjaman jangka pendek dan berencana membayar pinjaman tersebut kepada the Fed dari hasil penjualan asetnya secara bertahap.

Atas langkah AIG tersebut, New York Times menulis, para perusahaan pemeringkat dipastikan akan menurunkan rating AIG mulai Senin pagi ini. Sayang, pihak AIG menolak memberikan komentarnya.

Asal tahu saja, AIG yang kini tengah mengalami kerugian sebesar US$ 18 miliar selama tiga kuartal terakhir, harus bergerak cepat setelah Standard & Poor’s pada Jumat kemarin mengatakan bakal menurunkan peringkatnya.

Adanya penurunan peringkat akan memaksa AIG untuk membukukan kerugian sebesar US$ 14,5 juta lebih. Selain itu, penurunan peringkat juga bisa memukul bisnis asuransi yang dijalankan AIG.

Selama seminggu ini, perusahaan asuransi itu telah menjalankan sebagian rencananya seperti penjualan aset, mengubah kebijakan modal dari perusahaan berbasis asuransi menjadi induk perusahaan, hingga menjalin kerjasama dengan beberapa investor dari perusahaan swasta.

Saham AIG anjlok tajam 50%

AIG, yang hingga saat ini merupakan perusahaan asuransi terbesar dari segi kapitalisasi pasar, beberapa waktu lalu memang sudah mempersiapkan serangkaian rencana strategis darurat. Rancangan tersebut dikeluarkan setelah nilai saham AIG, pada minggu lalu, anjlok tajam sebesar 50% yang memicu kekhawatiran bahwa AIG akan mengalami krisis likuiditas.

Untuk itu, AIG telah melakukan negosiasi dengan beberapa pihak, seperti Departemen Asuransi New York dan beberapa perusahaan swasta, terkait rencananya untuk menambah modal dan melindungi para pemegang premi asuransi.

Para pembuat kebijakan, termasuk New York Insurance Superintendent Eric Dinallo juga telah mengunjungi kantor pusat AIG di New York dalam dua hari belakangan ini untuk mendiskusikan sejumlah strategi baru. 

“Saat ini kami memang tengah berupaya mencari solusi terbaik untuk melindungi perusahaan dan para pemegang premi,” ujar salah seorang dari New York Insurance Department yang menolak disebutkan namanya.

Mantan CEO AIG Maurice “Hank” Greenberg, kata juru bicaranya Glen Rochkind, tidak terlibat dalam diskusi itu. “Namun ia berulang kali menawarkan bantuannya dengan cara apa pun yang ia bisa,” tambah Rochkind. Catatan saja, Greenberg memang pernah memimpin AIG selama empat dekade lamanya. 

Catatan saja, AIG didirikan di China 89 tahun lalu. Sejak saat itu, terutama di bawah kepemimpinan Greenberg, AIG tumbuh menjadi salah satu perusahaan asuransi terbesar dunia. AIG memiliki cabang di 130 negara dan melayani sekitar 74 juta pelanggan.

Pada 2005, Greenberg mengundurkan diri karena adanya skandal keuangan. Penggantinya, yakni Martin Sullivan, pada akhirnya juga digantikan oleh Willumstad pada bulan Juni atas desakan para investor karena AIG mengalami kerugian selama tiga kuartal berturut-turut,

Saat ini, Greenberg mengempit sekitar 12% saham AIG. Itu artinya, saat ini, dialah pemegang saham terbesar AIG.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×