Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Republik Madagaskar, United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia serta Sekretariat Archipelagic and Island States (AIS) Forum telah menyelesaikan Pertemuan Pejabat Tinggi/Senior Official Meeting (SOM) ke-8 di Antananarivo, Madagaskar.
Sebagai informasi, AIS Forum merupakan forum yang mewadahi 51 negara pulau dan kepulauan sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi untuk mendorong pembangunan dan mengatasi tantangan bersama di sektor kelautan.
"Pertemuan ini sukses memperkuat kolaborasi konkret antar negara-negara di AIS Forum dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan global, termasuk perubahan iklim, konservasi sumber daya laut, dan keamanan regional," kata Project Coordinator Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso, dalam keterangannya, Sabtu (9/9).
Riny mengatakan ada dua inisiatif baru yang diperkenalkan dalam pertemuan tersebut, yakni AIS Blue Hub dan AIS Research and Development Center. Keduanya merupakan pengembangan dari program-program yang telah berhasil dilaksanakan sebelumnya dan akan memperkuat program-program kerja AIS Forum dalam mendorong solusi berkelanjutan untuk tantangan global
AIS Blue Hub Regional akan menyediakan Hub di tiga region yakni Indian, Pacific, dan Atlantic. Insiatif ini bertujuan memungkinkan bisnis dari negara-negara AIS untuk berekspansi ke pasar baru, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi dalam komunitas internasional.
Baca Juga: Indonesia-Korea Financial Cooperation Forum, Upaya Dukung Jasa Keuangan Berkelanjutan
Riny menambahkan, AIS Blue Hub akan menjadi ekosistem bisnis baru yang menghubungkan startup dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan peluang global dan sumber daya manusia internasional. "Inisiatif ini didirikan dengan visi potensi besar negara-negara kepulauan dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi global,” imbuhnya.
Sedangkan AIS Research and Development Centre berfungsi sebagai pusat kolaborasi antara institusi akademis, organisasi non-profit, dan mitra industri dalam inisiatif penelitian, menyebarkan pengetahuan dan mengembangkan teknologi mutakhir.
AIS Research and Development Center bertujuan memfasilitasi kolaborasi antar disiplin ilmu, meningkatkan efisiensi penelitian, serta mendorong pengembangan teknologi mutakhir dan solusi inovatif untuk menangani masalah mendesak yang dihadapi oleh negara-negara kepulauan.
Sementara itu, Sujala Pant, Deputi Kepala Perwakilan UNDP Indonesia menyatakan, kedua program pengembangan ini akan berperan aktif dalam menguatkan program-program kerja AIS forum.
“AIS Forum menyadari pentingnya mendorong inovasi dan menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata. AIS Blue Hub dan AIS Research and Development Centre didirikan
sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi sekaligus wadah pembinaan generasi muda untuk mengubah gagasan menjadi kenyataan,” pungkasnya.