Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Insiden tumpahnya minyak dari kapal berbendara Libya yang berlayar dari Iran di lepas pantai Mediterania berbuntut panjang. Kini Israel menuduh Iran telah melakukan terorisme lingkungan.
Menteri Perlindungan Lingkungan Israel, Gila Gamliel, melalui cuitannya di Twitter hari Rabu (3/3), menuntut pertanggugjawaban Iran atas tumpahan minyak yang terjadi bulan lalu.
"Kapal bajak laut berbendera Libya yang berangkat dari Iran bertanggung jawab. Iran melancarkan terorisme dengan merusak lingkungan," ungkap Gamliel.
Dikutip dari Arab News, badai besar yang terjadi bulan lalu menyebabkan berton-ton aspal tumpah di sepanjang garis pantai Mediterania Israel.
Tumpahan aspal dengan kadar minyak tinggi tersebut disebut telah menodai 160 kilometer garis pantai Israel, dari perbatasannya dengan Jalur Gaza hingga Lebanon.
"Kapal yang bertanggung jawab telah memasuki zona ekonomi eksklusif Israel dan dengan sengaja mencemari perairan," tuduh Gamliel.
Baru-baru ini Israel bahkan menyatakan insiden tumpahan minyak tersebut sebagai salah satu bencana ekologis terburuk dalam sejarah.
Baca Juga: Ledakan di kapal barang Israel, Netanyahu: Itu jelas memang operasi Iran
Saat ini kelompok relawan telah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memmbersihkan pantai. Kementerian Perlindungan Lingkungan Israel juga masih terus melakukan penyelidikan terhadap sumber tumpahan.
Minyak yang terbawa ke wilayah selatan Lebanon juga telah mencemari sejumlah pantai terbaik di negara itu. Kawasan tersebut termasuk cagar laut yang menjadi tempat bertelur penyu yang biasanya muncul di akhir tahun.
Ketegangan antara Israel dan Iran semkin meningkat beberapa waktu belakangan. Bulan lalu Iran melakukan serangan ke kapal milik Israel di Teluk Oman.
Terkait kejadian tersebut, Iran membantah berperan dalam ledakan yang menghantam kapal MV Helios Ray. Serangan tersebut meninggalkan dua lubang di sisinya tetapi tidak menimbulkan korban.