kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Aku menyesal menempatkan karier di atas segalanya


Senin, 11 Maret 2013 / 13:32 WIB
Aku menyesal menempatkan karier di atas segalanya
ILUSTRASI. Kulit Menjadi Kering & Kusam? Gunakan 4 Produk Skincare Ini untuk Merawat Kulit


Sumber: businessinsider.com, The New York Times |

NEW YORK. Mantan Chief Financial Officer (CFO) Lehman Brothers, Erin Callan menulis curahan hati (curhat) paling pribadinya di laman The New York Times. Wanita nomor satu di institusi keuangan asal Amerika Serikat (AS) yang bangkrut di 2008 itu mengungkapkan dengan gamblang penyesalannya selama mengejar karier.

Dalam cerita yang bisa dibaca bebas oleh publik, wanita yang pernah masuk dalam jajaran top executive Wall Street itu terlihat sangat meratapi pernah bekerja berjam-jam secara "gila-gilaan" dan menempatkan kariernya di depan keluarga, teman-teman, dan suami pertamanya.

Callan, yang kini memiliki anak tiri (tak memiliki anak kandung) dan suami baru, juga menulis tentang harapannya memiliki anak sendiri. Secara jujur, ia berterus terang pada usia 47 seperti ini, ia dan suaminya masih mencoba memiliki anak dengan program fertilisasi in vitro (bayi tabung).

Pasca-Lehman, ia terlihat lebih realistis menggiring kariernya tak seperti saat ia akan menjadi CFO.

Tulisan yang dinilai oleh banyak kalangan sangat berani ini membuka perasaan Callan mengenai "Apakah ada kehidupan setelah bekerja?". Inilah sepotong cerita pribadi yang ia tuangkan:

Aku sering bertanya-tanya, apakah tetap diminta menjabat CFO jika aku tidak bekerja dengan cara yang kulakukan selama itu. Sampai saat ini, aku berpikir, fokus tunggal terhadap karier adalah senjata paling kuat untuk mencapai kesuksesanku. Perlahan aku mulai menyadari bahwa, aku, menjual diriku secara singkat. Aku berbakat, cerdas dan energik. Seharusnya, aku tak sebegitu ngototnya. Lagi pula, nilai kepuasan atas pekerjaan ini semakin lama semakin berkurang.

Tak seharusnya aku selalu ada di Blackberry saat memulai pagi dan menutup malam. Aku tak harus menghabiskan waktu makan di meja kerja. Aku tak harus terbang semalaman untuk menghadiri pertemuan di Eropa pada hari ulang tahunku. Sekarang aku yakin, bisa berada di tempat yang sama namun dengan versi kehidupan pribadi yang lebih baik. Bukan berarti tanpa pengorbanan --Aku berpikir bisa memiliki segalanya-- namun dengan cara yang lebih harmonis.

Perlu diketahui, Callan mengundurkan diri dari Lehman saat kekacauan terjadi di perusahaannya dan publik mencerca kinerja Lehman Brothers beberapa bulan sebelum dinyatakan bangkrut.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×