kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Aku menyesal menempatkan karier di atas segalanya


Senin, 11 Maret 2013 / 13:32 WIB
Aku menyesal menempatkan karier di atas segalanya
ILUSTRASI. Kulit Menjadi Kering & Kusam? Gunakan 4 Produk Skincare Ini untuk Merawat Kulit


Sumber: businessinsider.com, The New York Times |

NEW YORK. Mantan Chief Financial Officer (CFO) Lehman Brothers, Erin Callan menulis curahan hati (curhat) paling pribadinya di laman The New York Times. Wanita nomor satu di institusi keuangan asal Amerika Serikat (AS) yang bangkrut di 2008 itu mengungkapkan dengan gamblang penyesalannya selama mengejar karier.

Dalam cerita yang bisa dibaca bebas oleh publik, wanita yang pernah masuk dalam jajaran top executive Wall Street itu terlihat sangat meratapi pernah bekerja berjam-jam secara "gila-gilaan" dan menempatkan kariernya di depan keluarga, teman-teman, dan suami pertamanya.

Callan, yang kini memiliki anak tiri (tak memiliki anak kandung) dan suami baru, juga menulis tentang harapannya memiliki anak sendiri. Secara jujur, ia berterus terang pada usia 47 seperti ini, ia dan suaminya masih mencoba memiliki anak dengan program fertilisasi in vitro (bayi tabung).

Pasca-Lehman, ia terlihat lebih realistis menggiring kariernya tak seperti saat ia akan menjadi CFO.

Tulisan yang dinilai oleh banyak kalangan sangat berani ini membuka perasaan Callan mengenai "Apakah ada kehidupan setelah bekerja?". Inilah sepotong cerita pribadi yang ia tuangkan:

Aku sering bertanya-tanya, apakah tetap diminta menjabat CFO jika aku tidak bekerja dengan cara yang kulakukan selama itu. Sampai saat ini, aku berpikir, fokus tunggal terhadap karier adalah senjata paling kuat untuk mencapai kesuksesanku. Perlahan aku mulai menyadari bahwa, aku, menjual diriku secara singkat. Aku berbakat, cerdas dan energik. Seharusnya, aku tak sebegitu ngototnya. Lagi pula, nilai kepuasan atas pekerjaan ini semakin lama semakin berkurang.

Tak seharusnya aku selalu ada di Blackberry saat memulai pagi dan menutup malam. Aku tak harus menghabiskan waktu makan di meja kerja. Aku tak harus terbang semalaman untuk menghadiri pertemuan di Eropa pada hari ulang tahunku. Sekarang aku yakin, bisa berada di tempat yang sama namun dengan versi kehidupan pribadi yang lebih baik. Bukan berarti tanpa pengorbanan --Aku berpikir bisa memiliki segalanya-- namun dengan cara yang lebih harmonis.

Perlu diketahui, Callan mengundurkan diri dari Lehman saat kekacauan terjadi di perusahaannya dan publik mencerca kinerja Lehman Brothers beberapa bulan sebelum dinyatakan bangkrut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×