kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Akun Twitter Newsweek diretas, Obama diancam


Rabu, 11 Februari 2015 / 11:37 WIB
Akun Twitter Newsweek diretas, Obama diancam
ILUSTRASI. Vitamin A mendukung pertumbuhan sel, fungsi kekebalan tubuh, perkembangan janin, dan penglihatan.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Akun Twitter majalah Newsweek diretas pada Selasa (10/2) kemarin. Pada salah satu postingannya, peretas yang menamakan diri mereka CyberCaliphate dan Je Suis IS, memposting ancaman yang ditujukan kepada Presiden AS Barack Obama dan keluarganya.

Kelompok yang juga bertanggungjawab meretas akun media sosial Pentagon pada bulan lalu itu menulis: #CyberCaliphate Bloody Valentine's Day #MichelleObama! We're watching you, your girls and your husband!

Artinya, "Selamat Hari Valentine Berdarah Michelle Obama! Kami mengawasi Anda, putri-putrimu, dan suamimu!

Sang peretas juga mem-posting pesan yang ditujukan untuk Amerika Serikat sebagai pembalasan atas tindakan mereka kepada dunia muslim.

"Di saat AS dan kroninya membunuh saudara-saudara kali di Suriah, Irak, dan Afganistan, kami akan merusak sistem keamanan cyber nasional kalian dari dalam," kata CyberCaliphate.

Pesan tersebut juga meliputi sejumlah nama di bawah kata "brave mujahideen".

Newsweek berhasil menghapus tweet ancaman tersebut pada Selasa siang. Tidak jelas, seberapa lama akun tersebut dibajak.




TERBARU

[X]
×