kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Akun Twitter Newsweek diretas, Obama diancam


Rabu, 11 Februari 2015 / 11:37 WIB
Akun Twitter Newsweek diretas, Obama diancam
ILUSTRASI. Vitamin A mendukung pertumbuhan sel, fungsi kekebalan tubuh, perkembangan janin, dan penglihatan.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Akun Twitter majalah Newsweek diretas pada Selasa (10/2) kemarin. Pada salah satu postingannya, peretas yang menamakan diri mereka CyberCaliphate dan Je Suis IS, memposting ancaman yang ditujukan kepada Presiden AS Barack Obama dan keluarganya.

Kelompok yang juga bertanggungjawab meretas akun media sosial Pentagon pada bulan lalu itu menulis: #CyberCaliphate Bloody Valentine's Day #MichelleObama! We're watching you, your girls and your husband!

Artinya, "Selamat Hari Valentine Berdarah Michelle Obama! Kami mengawasi Anda, putri-putrimu, dan suamimu!

Sang peretas juga mem-posting pesan yang ditujukan untuk Amerika Serikat sebagai pembalasan atas tindakan mereka kepada dunia muslim.

"Di saat AS dan kroninya membunuh saudara-saudara kali di Suriah, Irak, dan Afganistan, kami akan merusak sistem keamanan cyber nasional kalian dari dalam," kata CyberCaliphate.

Pesan tersebut juga meliputi sejumlah nama di bawah kata "brave mujahideen".

Newsweek berhasil menghapus tweet ancaman tersebut pada Selasa siang. Tidak jelas, seberapa lama akun tersebut dibajak.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×